MI AL MUNIROH 2 MENERIMA PENDAFTARAN PESERTA DIDIK BARU TAHUN PELAJARAN 2O20 - 2021 GRATIS SPP DAN BIAYA PENDAFTARAN DENGAN BONUS SATU STEL SERAGAM UNIT HIJAU PUTIH + KAOS OLAH RAGA + JILBAB (Pr) + TOPI(Lk)+ TAS SEKOLAH DLL SEGERA DAFTAR DAN DAPATKAN FORMULIRNYA DI KANTOR MI AL MUNIROH 2 ALAMAT JL:PENDIDIKAN NO 01 PANGKAHWETAN UJUNGPANGKAH GRESIK DAN WAKTU PENDAFTARAN DI BUKA SETIAP Sampai Bulan JULI 2018 PUKUL : 07.00 WIB s/d 12.00 WIB KONTAK PERSON 0313943973 (Pada Waktu Pagi) DAN TERIMA KASIH ATAS KERJASAMA DAN KEPERCAYAAN ANDA PADA KAMI KAMI YAKIN DAN KAMI PERCAYA MADRASAH INI FAVORIT KAMI,KAMI YAKIN DAN PERCAYA MADRASAH INI ADALAH KEUNGGULAN KAMI, KAMI YAKIN DAN PERCAYA MADRASAH INI PENUH DENGAN KUALITAS DAN KAMI YAKIN DAN PERCAYA TANPA EMBEL EMBEL APAPUN KAMI DAN ANAK CUCU KAMI AKAN TETAP SEKOLAH DISINI KARENA INI ADALAH MADRASAH KAMI, MADRASAH YANG PENUH CINTA DAN KEDAMAIAN YANG DI LINGKARI LANDASAN KEAGAMAAN YANG MURNI YAKNI AGAMA ISLAM AGAMA KAMI YANG SEJATI!" PROFILKU " MI AL MUNIROH 2 Merupakan salah satu lembaga pendidikan di bawah naungan Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren AL Muniroh. Sebagai lembaga pendidikan yang berbasis pondok pesantren tentunya selain mengikuti kurikulum formal juga ditunjang dengan pelajaran-pelajaran muatan lokal yang berbasic keagamaan untuk mendidik dan mencetak Peserta Didik menjadi manusia seutuhnya, dalam artian selain cerdas dan kreatif dalam bidang keilmuan akademik juga diimbangi dengan mental religius dan sikap akhlakul karimah sebagai salah satu tujuan paling mendasar daripada pendidikan itu sendiri yang dijadikan sebagai bekal untuk mengarungi kehidupan yang sebenarnya ditengah-tengah masyarakat. dengan ini diharapkan nantinya lulusan MI AL MUNIROH 2 kelak menjadi manusia-manusia yang mampu memberikan sumbangsih yang berarti bagi masyarkat, agama bangsa dan negara. SEKILAS SEJARAH PONPES AL MUNIROH Ponpes Al-Muniroh didirikan tahun 1942 oleh almarhum KH Mawardi. Saat itu di Ujungpangkah banyak kasus pencurian, perjudian, penganiayaan, dan perbuatan tercela lainnya. KH Mawardi menilai kondisi itu terjadi karena kurangnya pendidikan masyarakat. Atas dasar itulah maka didirikan ponpes tersebut. Tahun 1942 mulai dirintis pengajian yang melayani santri dari penjuru desa mulai anak-anak, muda, hingga yang tua. Awalnya banyak santri kalong, yaitu pulang seusai mengaji. Pengajian dilaksanakan di surau atau serambi rumah KH Mawardi. Lambat laun banyak santri yang tinggal atau menetap agar lebih khusyuk menuntut ilmu. Perkembangan ponpes semakin pesat setelah putra KH Mawardi, yakni KH Munir Mawardi, yang menuntut ilmu ke Mekkah, kembali dan kemudian mengambil alih pimpinan ponpes setelah KH Mawardi wafat. Akhirnya ponpes tidak hanya menggelar pendidikan agama secara tradisional saja, tetapi juga membuka pendidikan formal. meliputi :1.PAUD TK/RA 2.Madrasah Ibtidaiyah 3.Madrasah Tsanawiyah 4.Madrasah Aliyah 5.SMA 6.SMK 7.Madrasah Diniyah Dan Taman Pendidikan Al Qur'an DAN TERIMAH KASIH ANDA TELAH MEMPERCAYAI KAMI

Monday 20 November 2017

PPanduan Materi SKU Pramuka Penggalang Ramu

Panduan Materi SKU Pramuka Penggalang Ramu ini adalah panduan materi dan indikator pencapaian SKU sebagai pedoman bagi pembina penggalang dalam menguji maupun sebagai panduan bagi para calon penggalang dalam mempersiapkan diri agar dapat menyelesaikan pengisian SKU dengan mudah.
Panduan materi SKU Penggalang ini disesuaikan dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 199 Tahun 2011 tentang Panduan Penyelesaian SKU Golongan Penggalang. SK ini sebagai pelengkap SK Kwarnas No 198 Tahun 2011 tentang Syarat Kecakapan Umum Pramuka Penggalang.
Empat orang penggalang sedang mendiskusikan materi SKU Penggalang
Dalam artikel ini dikhususkan membahas materi-materi dan syarat-syarat dalam SKU Penggalang Ramu. Sedangkan untuk mempelajari lebih jauh tentang Syarat Kecakapan Umum Penggalang, beserta tingkatan dan Tanda Kecakapannya, baca:
  • SKU Penggalang
  • Tanda Kecakapan Umum Pramuka Penggalang

Materi SKU Pramuka Penggalang Ramu

Materi Syarat Kecakapan Umum (SKU) Pramuka Penggalang Ramu terdiri atas 30 nomor yang masing-masing nomor memiliki indikator pencapaian (Pencapaian pengisian SKU) masing-masing. Adapaun SKU Penggalang Ramu selengkapnya adalah sebagai berikut:
  1. Selalu taat menjalankan ibadah agamanya secara pribadi ataupun berjamaah
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Pemberian penugasan pengamatan kepada Orang Tua, akan kebiasaan putera/puterinya menjalankan ibadah di rumah
    • Tahu sebutan nama pemimpin umat dari setiap golongan agama
  2. Dapat mengetahui dan dapat menjelaskan hari - hari besar agama
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Menyebutkan hari libur nasional keagamaan di Indonesia, sesuai golongan agamanya
    • Menyebutkan hari keagamaan nasional di Indonesia, sesuai golongan agamanya
  3. Dapat menyebutkan agama-agama yang ada di Indonesia serta nama tempat ibadahnya
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Dapat menggambarkan lambang/ikon dari setiap agama di Indonesia
    • Dapat menyebutkan waktu pelaksanaan ibadah dari masing-masing golongan agama
  4. Agama Islam :     
    1. Dapat melakukan mandi wajib dan mengerti penyebabnya;  
    2. Dapat melakukan sholat berjamaah;  
    3. Dapat menghafal 5 (lima) macam doa harian dan hafal 5 (lima) surat-surat pendek.
    Agama Katolik :  
    1. Dapat berdoa Rosario, dan tahu artinya; 
    2. Mengikuti Perayaan Ekaristi hari minggu dan menjadi putera/puteri altar ;  
    3. Dapat menyanyikan tiga buah lagu gerejani;
    Agama Protestan :   
    1. Dapat  menyanyikan beberapa nyanyian Gereja;  
    2. Dapat menceritakan dua hikayat dari Alkitab;
    3. Dapat melakukan doa sederhana pada kesempatan tertentu;  
    4. Dapat menyebutkan hari-hari Raya Kristiani.
      Pencapaian Pengisian SKU:
      • Dapat menyanyikan 3 buah lagu Gereja di depan regunya
      • Dapat menceritakan dua hikayat dari Alkitab, 1 dalam Alkitab perjanjian baru dan 1 perjanjian lama 
      • Dapat berdoa secara sederhana di depan regunya 
      • Dapat menyebutkan hari-hari Kristiani
    Agama Hindu :  
    1. Dapat melafalkan dan mengerti arti dari bait masing masing mantra puja Tri Sandhya dan melaksanakannya / praktik dalam kehidupan sehari hari.  
    2. Dapat menyebutkan nama-nama para Maha Rsi penerima Wahyu.  
    3. Dapat menyebutkan nama-nama pura dalam cakupan Sad Kahyangan;  
    4. Dapat menyebutkan tokoh-tokoh dalam epos cerita Mahabharata dan Ramayana;  
    5. Dapat menguraikan arti dan makna kata Tatwamasi.  
    6. Dapat menguraikan dan menjelaskan fase kehidupan dalam ajaran Catur Asrama.
    7. Dapat mempraktikkan lebih dari  satu gerakan Yoga Asanas.
    Agama Budha:  
    1. Dapat menjelaskan arti/makna symbol yang terdapat di Altar Buddha;  
    2. Dapat menyanyikan lagu Pancasila Buddhis;  
    3. Dapat melakukan dana paramita
  5. Dapat menjelaskan tentang Emosi
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Dapat menjelaskan macam-macam Emosi di depan regunya
    • Dapat menjelaskan penyebab emosi didepan regunya
    • Dapat memahami pendapat orang lain dalam pertemuan regu
  6. Dapat menyampaikan pendapat dengan benar dalam suatu pertemuan Pasukan Penggalang
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Dapat menyampaikan pendapat dengan benar dalam suatu pertemuan pasukan
  7. Dapat mengetahui dan menjelaskan manfaat dari penghijauan
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Dapat menyebutkan minimal 5 manfaat penghijauan
    • Dapat menyebutkan fungsi dan manfaat dari Pohon dan tetumbuhan
  8. Dapat mengetahui dan memahami tentang hak perlindungan anak.
    Pencapaian Pengisian SKU:
  9. Ikut serta dalam kegiatan Perkemahan Penggalang minimal 2 hari, sesuai dengan standar perkemahan
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Dapat menunjukan bukti fisik ikut serta perkemahan di gugusdepannya atau kwartir
    • Membuat laporan mengikuti perkemahan
  10. Dapat menyebutkan tanda-tanda pengenal  Gerakan Pramuka sesuai dengan golongan dan tingkatannya
    Pencapaian Pengisian SKU:
  11. Mengetahui nama ketua RT hingga Lurah, Camat dan tokoh masyarakat atau setingkatnya di tempat tinggalnya.
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Dapat menyebut nama dan alamat tinggal pejabat RT hingga Lurah yang dibuktikan dengan tanda tangan dan stempel
    • Dapat menyebutkan tokoh masyarakat di tempat tinggalnya
  12. Dapat mengetahui dan menyebutkan Kode Kehormatan Pramuka Penggalang
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Dapat menuliskan Tri Satya golongan Penggalang pada secarik kertas
    • Dapat menunjukkan sikap yang benar pada saat pengucapan Tri Satya
    • Dapat menuliskan Dasa Darma Pramuka pada secarik kertas
  13. Rajin dan giat mengikuti latihan pasukan Penggalang sekurang-kurangnya 8 kali latihan berturut-turut
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Dapat menunjukkan presensi kehadiran selama 8 kali berturut-turut
  14. Tahu tentang : 
    1. Salam Pramuka 
    2. Motto 
    3. Arti Lambang Gerakan Pramuka.
      Pencapaian Pengisian SKU:
  15. Dapat menjelaskan sejarah dan kiasan warna serta cara menggunakan bendera merah putih
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Tahu macam-macam ukuran dan penempatan kegunaan bendera merah putih
    • Tahu cara menaikkan dan menurun kan bendera 1/2 tiang
    • Tahu waktu pengibaran dan penurunan bendera Merah Putih 
    • Tahu kapan pertama kali bendera Merah Putih dikibarkan.
  16. Dapat menjelaskan dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan sikap yang benar serta dapat menyanyikan 2 lagu wajib Nasional dan 1 lagu daerah nusantara
    Pencapaian Pengisian SKU:
  17. Dapat menjelaskan tentang  lambang Negara RI
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Dapat menyebutkan di mana saja penggunaan lambang Indonesia
    • Tahu lambang-lambang 5 (lima) dasar Pancasila
    • Tahu penempatan lambang-lambang tersebut pada perisai Burung Garuda
  18. Dapat menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Pemberian penugasan pengamatan kepada Orang Tua, akan kebiasaan putera/puterinya di rumah dalam menggunakan Bahasa Indonesia
  19. Telah menabung secara rutin dan setia membayar uang iuran untuk regunya yang diperoleh dari usahanya sendiri
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Memiliki Buku Tabungan Individu maupun Regu
    • Dapat menjelaskan fungsi menabung
  20. Dapat menyebutkan  dan menjelaskan manfaat sedikitnya 2 jenis alat teknologi informasi modern
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Dapat menyebutkan peralatan yang masuk kategori teknologi modern dan manfaatnya  contoh Komputer dan telpon seluler
  21. Dapat mengenal dan memilah sampah
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Dapat memilah golongan sampah basah dan kering
    • Dapat menyebutkan 3 langkah pengelolaan sampah di rumah tangga
    • Dapat menyebutkan sampah organik mudah busuk
    • Dapat menyebutkan sampah anorganik tidak mudah busuk
  22. Dapat menjelaskan teknik penjernihan air
    Pencapaian Pengisian SKU:
  23. Dapat membuat dan menggunakan simpul mati, simpul hidup, simpul anyam, simpul tiang, simpul pangkal dan dapat menyusuk tali, membuat ikatan serta menyambung dua tongkat
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Dapat membuat simpul-simpul
    • Dapat mengikat 3 (tiga) batang tongkat pramuka menjadi satu bagian
    • Dapat menyambung 2 (dua) utas tali sesuai dengan fungsi dan gunanya 
    • Dapat menjelaskan fungsi dari masing-masing simpul
    • Dapat menyebutkan jumlah ikatan yang diketahui
  24. Dapat menjelaskan kompas, menaksir tinggi dan lebar
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Dapat menyebut 16 arah mata angin dan besaran derajatnya dengan kompas
    • Tahu dan dapat menyebut jenis-jenis kompas
    • Dapat menjelaskan alasan Jarum magnet kompas selalu ke arah Utara
    • Dapat melakukan  kegiatan menaksir tinggi pohon dan lebar sungai
    • Dapat menunjukkan arah mata angin tanpa menggunakan kompas
  25. Mengenal macam-macam sandi, isyarat morse dan semaphore
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Dapat menyebutkan macam-macam sandi
    • Dapat menunjukkan perbedaan bendera semaphore dan Morse
    • Tahu ukuran bendera sempahore dan morse 
    • Dapat menunjukkan sikap yang benar ketika mengirim dan menerima berita
  26. Selalu berpakaian rapi, memelihara kesehatan dan kebersihan diri serta lingkungannya
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Selalu menggunakan seragam Pramuka yang bersih dan rapih serta sesuai dengan peraturannya
    • Pernah memelihara kesehatan dan kebersihan lingkungannya
    • Selalu menjaga kebersihan dan kesehatan diri
  27. Dapat baris-berbaris
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Dapat melakukan gerakan aba-aba di tempat dengan baik dan benar: a) siap, b) istirahat ditempat, c) hadap kanan, d) hadap kiri, e) balik kanan, f) lencang depan, g) lencang kanan
    • Dapat melakukan perintah aba-aba maju jalan, berhenti, dll
    • Dapat  melakukan baris-berbaris  dengan membawa tongkat
  28. Dapat menjelaskan sedikitnya 3 cabang olahraga dan dapat melakukan 2 jenis cabang olah raga, salah satunya olahraga Renang
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Dapat menyebutkan pembagian macam/jenis olah raga
    • Dapat menyebutkan cabang olahraga modern
  29. Mengetahui adanya perbedaan perkembangan fisik tubuh
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Mengenal ciri-ciri dasar fisik, seperti: a) Bentuk badan ; b) Bentuk muka  c) Ukuran tubuh ; d) Bentuk kaki
    • Sikap membuka diri terhadap satu sama lain merupakan sikap…  a. Sikap eksklusif ; b.  Sikap terbuka ; c. Sikap optimis ; d. Sikap inklusif
  30. Selalu melakukan aktifitas fisik tiap hari sedikitnya 30 menit
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Rajin melakukan aktifitas fisik tiap hari sedikitnya 30 menit dan dapat menunjukan buktinya
Beberapa syarat SKU Penggalang Ramu di atas dapat dipelajari dengan membuka artikel-artikel di blog Pramuka ini. Untuk menuju artikel perhatikan dan klik link (tautan) yang disertakan di akhir setiap nomor syarat kecakapan. 
Namun jika belum tersedia, tentunya sebagai seorang pramuka tidak akan kehilangan semangat untuk terus belajar dan menempa diri. Teruslah semangat!

Tutorial Tata Cara PBB

Video tata cara baris berbaris pramuka ini merupakan tiga seri video tentang tata cara dan panduan PBB (Peraturan Baris Berbaris) dalam kepramukaan. Video yang dibuat oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka ini dapat ditonton langsung via youtube atau pun didownload gratis.
Video tentang baris berbaris ini menjadi video instruksional yang akan sangat bermanfaat sebagai acuan dan panduan para pramuka Indonesia untuk berlatih teknik kepramukaan bidang baris berbaris.

Langsung simak saja video instruksional dan tutorial tentang tata cara baris berbaris bagian pertama berikut:
 
 
Dengan ketiga video tentang baris berbaris tersebut semoga dapat membantu para pramuka maupun pembina pramuka dalam melaksanakan latihan baris berbaris guna melatih fisik dan kedisiplinan.


 Video tata cara baris berbaris pramuka ini merupakan tiga seri video tentang tata cara dan panduan PBB (Peraturan Baris Berbaris) dalam kepramukaan. Video yang dibuat oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka ini dapat ditonton langsung via youtube atau pun didownload gratis. Video tentang baris berbaris ini menjadi video instruksional yang akan sangat bermanfaat sebagai acuan dan panduan para pramuka Indonesia untuk berlatih teknik kepramukaan bidang baris berbaris. Langsung simak saja video instruksional dan tutorial tentang tata cara baris berbaris bagian pertama berikut: Lanjutan video tutorial tata cara baris berbaris bagian kedua: Lanjutan video instruksional tata cara baris berbaris bagian ketiga: Dengan ketiga video tentang baris berbaris tersebut semoga dapat membantu para pramuka maupun pembina pramuka dalam melaksanakan latihan baris berbaris guna melatih fisik dan kedisiplinan.

Belajar Semaphore Cara Mudah Cepat

Belajar semaphore cara mudah dan cepat ini adalah cara mempelajari isyarat semaphore dengan mudah dan cepat. Semaphore (dalam bahasa Indonesia, kata yang baku adalah "semafor") menjadi salah satu teknik kepramukaan tentang penyampaian isyarat berita di samping morse.
Penyampaian isyarat semaphore atau semafor dilakukan dengan menggunakan sepasang bendera. Bendera berukuran 40 x 40 cm dengan tongkat pegangan sepanjang 50 cm. Tidak ada ketentuan yang mengikat terkait warna bendera semphore, namun yang umum digunakan terutama dalam Gerakan Pramuka adalah warna kuning dan merah bersilangan.

Seorang pramuka tengah memberikan isyarat semaphore

Bagi pramuka terutama golongan penggalang hingga pandega keterampilan dan penguasaan semaphore sangat diperlukan. Selain semafore menjadi salah satu syarat dalam SKU (Kecakapan Umum) dan SKK (Kecakapan Khusus Juru Semboyan dan SKK Juru Isyarat Bendera), semaphore akan sangat bermanfaat dalam situasi darurat serta dapat melatih kemampuan motorik dan daya ingat. 

Cara Mudah dan Cepat Belajar Semaphore

Salah satu cara yang paling mudah dan cepat dalam menghafalkan kode isyarat semaphore adalah dengan menggunakan metode "8 Penjuru Mata Angin" atau terkadang disebut juga sebagai metode "Jarum Jam". Dengan metode ini, menghafalkan semaphore tidak dilakukan urut sesuai dengan urutan abjad, namun dihafalkan perkunci yang terdiri atas 7 kunci.
Dalam metode ini posisi tangan disusun dalam 8 titik di sekeliling tubuh yang meliputi titik di bawah tubuh, kiri bawah tubuh, samping kiri tubuh, kiri atas tubuh, atas tubuh, kanan atas tubuh, samping kanan tubuh, dan kanan bawah tubuh. Selengkapnya lihat gambar berikut:
Lingkaran semphore metode 8 penjuru mata angin
Metode belajar semaphore ini, kode isyarat semaphore perhurufnya dibentuk dari posisi dua tangan sesuai dengan 7 kunci. Masing-masing kunci ditandai dan dinamai sesuai posisi salah satu tangan, sehingga:
  1. Kunci 1: Salah satu tangan berada di titik 1 dan tangan kedua berada di titik 2 - 8 sehingga terbentuk 7 huruf (kode isyarat semaphore) yang terdiri atas:
    (1) 1 dan 2   = Huruf A (5) 1 dan 6   = Huruf E
    (2) 1 dan 3   = Huruf B (6) 1 dan 7   = Huruf F
    (3) 1 dan 4   = Huruf C (7) 1 dan 8   = Huruf G
    (4) 1 dan 5   = Huruf D


  2. Kunci 2: Salah satu tangan berada di titik 2 dan tangan kedua berada di titik 3 - 8 sehingga terbentuk 6 huruf (kode isyarat semaphore) yang terdiri atas:
    (1) 2 dan 3   = Huruf H (4) 2 dan 6   = Huruf L
    (2) 2 dan 4   = Huruf I (5) 2 dan 7   = Huruf M
    (3) 2 dan 5   = Huruf K (6) 2 dan 8   = Huruf N
  3. Kunci 3: Salah satu tangan berada di titik 3 dan tangan kedua berada di titik 4 - 8 sehingga terbentuk 5 huruf (kode isyarat semaphore) yang terdiri atas:
    (1)3 dan 4   =Huruf O(4)3 dan 7   =Huruf R
    (2)3 dan 5   =Huruf P(5)3 dan 8   =Huruf S
    (3)3 dan 6   =Huruf Q


  4. Kunci 4: Salah satu tangan berada di titik 4 dan tangan kedua berada di titik 5 - 8 sehingga terbentuk 4 huruf (kode isyarat semaphore) yang terdiri atas:
    (1)4 dan 5   =Huruf T(4)4 Dan 7   =Huruf Y
    (2)4 dan 6   =Huruf U(5)4 dan 8   =TANDA SALAH
  5. Kunci 5: Salah satu tangan berada di titik 5 dan tangan kedua berada di titik 6 - 8 sehingga terbentuk 3 huruf (kode isyarat semaphore) yang terdiri atas:
    (1)5 dan 6   =TANDA ANGKA(3)5 Dan 6   =Huruf V
    (2)5 dan 7   =Huruf J


  6. Kunci 6: Salah satu tangan berada di titik 6 dan tangan kedua berada di titik 7 - 8 sehingga terbentuk 2 huruf (kode isyarat semaphore) yang terdiri atas:
    (1)6 dan 7   =Huruf W(2)6 Dan 8   =Huruf X
  7. Kunci 7: Salah satu tangan berada di titik 7 dan tangan kedua berada di titik 8 sehingga terbentuk 1 huruf (kode isyarat semaphore) yaitu:
    (1)7 dan 8   =Huruf Z



Untuk lebih memperjelas tentang kode isyarat semaphore masih-masing huruf, lihat gambar berikut:

Kode isyarat sempahore per kunci
Dengan menggunakan metode 8 Penjuru Mata Angin ini, belajar semaphore pasti akan menjadi lebih mudah dan cepat hafal. Cara menghafalkannya adalah dengan urut perkunci mulai dari kunci pertama hingga kunci ketujuh. Dengan berpatokan kunci pertama salah satu tangan berada di posisi satu, kunci kedua salah satu tangan berada di posisi dua dan seterusnya.

Ketentuan Dasar Mengirim atau Menerima Isyarat Semaphore

Isyarat semaphor diberikan secara berpasangan, artinya terdiri atas dua pihak di mana satu pihak sebagai pengirim dan pihak lainnya sebagai penerima. Dalam menyampaikan dan menerima isyarat semaphore terdapat beberapa ketentuan yang antara lain:

  1. Pengirim dan penerima isyarat semaphore saling berhadapan dan memakai bendera semaphore.
  2. Sikap tubuh tegak dengan kedua kaki agak terbuka. Posisi bendera disilangkan di bawah tubuh (posisi siap / tutup).
  3. Untuk memulai pengiriman, pengirim memberikan isyarat "Tanda Perhatian" berupa huruf "R - Tutup" atau "U - R" secara berulang-ulang.
  4. Jika penerima telah siap, penerima mengirimkan huruf "K" sedangkan jika belum siap penerima mengirim huruf "Q".
  5. Setelah penerima siap, pengirim mulai mengirimkan berita (pesan) huruf perhuruf. Setiap satu kata ditutup dengan "posisi tutup".
  6. Apabila penerima dapat menerima (membaca) pesan perkata, penerima mengirimkan isyarat huruf "C". Sedangkan jika tidak paham (tidak dapat menerima dengan baik), pengirim mengirimkan isyarat huruf "I-M-I". Pengirim mengulangi mengirimkan kata terakhir yang tidak dipahami penerima.
  7. Apabila pengirim keliru mengirimkan pesan, pengirim mengirimkan isyarat "Tanda Salah" atau mengirimkan huruf "E - Tutup" delapan kali kemudianmengulangi mengirim satu kata terakhir yang keliru.
  8. Jika semua pesan (berita) sudah selesai disampaikan, pengirim mengirimkan huruf "A-R" dan penerima membalasnya dengan huruf "R" jika telah dapat menerima semua pesan.
  9. Untuk mengirimkan angka, terlebih dahulu diawali dengan isyarat "Tanda Angka" (posisi 5-6) kemudian kirimkan angka dengan ketentuan angka 1 = A; 2 = B; 3 = C; 4 = D; 5 = E; 6 = F; 7 = G; 8 = H; 9 = I; dan 0 = J. Jika pengiriman angka sudah selesai dan hendak berganti mengirim huruf kirimkan isyarat huruf "J" atau "V".
Itulah cara mudah dan cepat dalam mempelajari isyarat semaphore atau semafor serta ketentuan dasar mengirim dan menerima isyarat semaphore. Untuk hal-hal lain terkait dengan semafor seperti sejarah, manfaat, aplikasi semaphore dan hal-hal lain akan dibahas di lain kesempatan. Yang terpenting sekarang tidak ada lagi adik-adik pramuka yang mengeluh kesulitan menghafalkan isyarat semaphore, karena dengan metode ini, belajar semaphore jadi mudah, cepat, dan mengasyikkan.

Sandi-sandi dalam pramuka

A. Membaca dan membuat sandi rumput itu gampang atau sulit?. Sebagian pasti menjawabnya gampang dan mudah namun sebagian yang lain bisa jadi menganggapnya sulit. Padahal sandi rumput termasuk salah satu sandi dasar dalam teknik kepramukaan. Sandi ini sudah diajarkan sejak usia pramuka siaga dan tetap dipergunakan bahkan oleh para pramuka penegak.
Di samping itu, sandi rumput mempunyai bentuk yang khas dan cara pengerjaan yang baku. Dengan melihatnya sekilas saja, setiap pramuka yang melihatnya langsung bisa menyebutkan jenis sandi ini. Berbeda dengan sandi lain semisal Sandi Depan, Sandi Turba, Sandi Balik yang sering kali harus benar-benar memahami kata kunci yang disertakan baru bisa dikenali jenis sandinya.
Yang sering kali menyulitkan saat membaca sandi rumput adalah prasyarat utamanya yang harus dibaca dengan menggunakan kode morse. Memang, untuk dapat memecahkan soal sandi rumput mutlak dibutuhkan keterampilan dan penguasaan akan kode morse. Ini seperti ketika membaca sandi kimia yang mana juga membutuhkan kode morse.

Cara Membaca dan Membuat Sandi Rumput

Sandi rumput dibuat dengan memanfaatkan kombinasi garis pendek dan tinggi. Garis-garis tersebut disusun sedemikian rupa sehingga sekilas mirip dengan rerumputan yang berjejer. Untuk jelasnya perhatikan contoh sandi rumput berikut ini.
Garis pendek dan tinggi di atas melambangkan titik dan strip dalam kode morse. Dimana garis pendek merupakan titik dan garis tinggi melambangkan strip. Titik dan strip ini nanti kemudian dibaca dengan menggunakan kode morse. Untuk memisahkan antar huruf dipergunakan tanda tanda pemisah berupa garis mendatar.
Jika belum menguasai kode morse, silakan baca dan pelajari artikel "Cara Cepat dan Mudah Membaca Morse".
Dalam contoh sandi rumput di atas, sandi baris pertama terdiri atas 8 huruf. Masing-masing huruf dipisahkan dengan garis mendatar. Mari coba kita pelajari satu persatu:
  • Huruf pertama terdiri atas dua garis yaitu 'garis pendek' + 'garis tinggi' yang jika ditulis dalam kode morse menjadi . - (titik strip). Dalam kode morse . - berarti huruf "A"
  • Huruf kedua terdiri atas tiga garis yaitu 'garis panjang' + 'garis pendek' + 'garis panjang' yang jika ditulis dalam kode morse menjadi - . - (strip titik strip). Dalam kode morse -.- berarti huruf "K".
  • Huruf ketiga terdiri atas tiga garis yaitu 'garis pendek' + 'garis pendek' + 'garis tinggi' yang jika ditulis dalam kode morse menjadi ..- (titik titik strip). Dalam kode morse ..- berarti huruf "U"
  • Huruf keempat terdiri atas dua garis yaitu 'garis tinggi' + 'garis tinggi' atau -- (strip strip). Dalam kode morse -- = "M".
  • Huruf kelima sama seperti huruf pertama yaitu dua garis yaitu 'garis pendek' + 'garis tinggi' atau ,- (titik strip). Dalam morse .- = "A".
  • Huruf keenam terdiri atas tiga garis yaitu 'garis pendek' + 'garis pendek' + 'garis pendek' atau ... (titik titik titik) yang berarti huruf "S".
  • Huruf ketujuh terdiri atas tiga garis yaitu 'garis pendek + 'garis pendek' + 'garis tinggi' atau ..- (titik titik strip) yang berarti huruf "U".
  • Huruf kedelapan terdiri atas tiga huruf yaitu 'garis tinggi' + 'garis pendek' + 'garis tinggi' atau -.- (strip titik strip) yang berarti huruf K.
Dari hasil membaca sandi rumput baris pertama tersebut kita menemukan huruf-huruf yang jika disusun berurutan akan membentuk kata 'AKU MASUK'. 

Setelah baris pertama terselesaikan, silakan dicoba untuk mengerjakan (memecahkan) baris kedua dan ketiga contoh sandi rumput di atas. Di mana pada baris kedua contoh di atas terdiri atas tujuh huruf dan pada baris ketiganya terdiri atas sepuluh huruf.

Sandi-sandi Lain yang Mirip Sandi Rumput

Dalam kepramukaan sering kali dijumpai beberapa sandi lain yang penampakannya mirip dengan sandi rumput. Dan cara pemecahannyapun sama seperti sandi rumput. Sandi-sandi tersebut diantaranya adalah:
  • Sandi Air. Sama seperti sandi rumput tetapi terbalik ke bawah.
  • Sandi Gergaji. Perpaduan antara sandi rumput dengan sandi air.
  • Sandi Awan
  • Sandi Ombak
  • Sandi Gedung Bertingkat

Kelima sandi tersebut selain bentuknya yang mirip dengan sandi rumput cara pengerjaannya (memecahkannya) pun sama dengan sandi rumput yaitu sama-sama menggunakan kode morse.
Setelah mempelajari sandi rumput, cara membuat dan cara membacanya (termasuk beberapa sandi lain yang mempunyai kemiripan dengan sandi rumput), sekarang tidak ada alasan lagi anggota pramuka untuk mengatakan bahwa sandi rumput itu sulit.
 
 Cara membaca dan membuat sandi kotak teramat lah mudah. Saking mudahnya sandi kotak kerap, bersama sandi angka dan sandi AND, sudah diajarkan dan diujikan kepada anggota pramuka siaga. Wajar karena selain mudah, sandi kotak pun kerap dimuat dalam berbagai buku materi kepramukaan.

Namun sebagaimana halnya sandi-sandi lainnya dalam kepramukaan, sandi yang mudah sekalipun akan menjadi sulit jika tidak mengetahui teknik dan cara membacanya. Pun demikian dengan sandi kotak ini. Karena itu, kali ini Blog Pramukaria membahas salah satu teknik kepramukaan ini.

Sandi kotak sendiri membpunyai banyak variasi. Diantara variasi-variasi tersebut adalah Sandi Kotak I, Sandi Kotak II, Sandi Kotak III, dan sejenisnya. Yang akan kita pelajari kalia ini adalah cara membaca dan membuat Sandi Kotak I, sandi kotak yang paling mendasar, sederhana, dan mudah.


Cara Membaca Sandi Kotak I


Sandi kotak I (Pertama), biasanya disajikan seperti ini.

Sandi Kotak 01
Contoh soal Sandi Kotak

Dalam kata kunci biasanya disertakan gambar dari "Kunci Sandi Kotak", atau disebutkan jika sandi tersebut adalah sandi kotak 1. Baru kemudian disusul dengan soal yang harus dipecahkan. Gambar "Kunci Sandi Kotak I" terdiri atas dua kelompok yaitu kelompok pertama garis vertikal dan horizontal dengan hurug "A" sampai dengan "R". Sedangkan kelompok kedua terdiri atas garis-garis diagonal yang berisikan huruf "S" hingga "Z".

Selengkapnya lihat gambar di bawah.

Kunci Sandi Kotak I

Masing-masing bidang, terisi dua huruf. Semisal kotak paling kiri atas terdiri atas huruf "A" dan "B". Pun kotak-kotak lainnya. Huruf A dan B tersebut memiliki lambang yang sama (lihat gambar di bawah), namun huruf kedua (B) dibedakan dengan penambahan "titik".

Sehingga dari "Kunci Sandi Kotak I" di atas jika diuraikan satu persatu, masing-masing lambang dan hurufnya adalah sebagai berikut.

Kunci Sandi Kotak I


Nah, dari "Kunci Sandi Kotak I" itulah kita bisa langsung memecahkan (membaca) soal sandi yang ada. Jika pun dalam soal tidak disertakan gambar "Kunci Sandi Kotak I", kita bisa membuat atau menggambar sendiri "Kunci Sandi Kotak I" sebagai pedoman dalam membaca soal sandi.

Setelah terbaca maka akan didapati bahwa sandi sebagai mana tersebut di gambar paling atas artikel ini berbunyi sebagai berikut.

Sandi Kotak I


Sengaja enam lambang terakhir tidak diisi agar adik-adik anggota Gerakan Pramuka yang sedang mempelajari sandi kotak ini dapat meneruskannya untuk latihan. Bagaimana? Ternyata sangat mudahkan untuk membuat dan membaca sandi kotak?
Atau bisa di lihat di http://pramukaria@blogspot.co.id

Menaksir Lebar Dengan Perbandingan Segitiga

Menaksir lebar semisal lebar sungai, menjadi salah satu teknik kepramukaan yang mengasyikkan. Apalagi banyak cara dan metode yang bisa digunakan untuk menaksir lebar. Untuk menaksir lebar para pramuka bisa memilih metode perbandingan segitiga, segitiga siku-siku (45 derajat), 1/4 lingkaran, gelombang parabola, dan metode lainnya. Dan kali ini Blog Pramuka akan menguraikan cara menaksir lebar sungai dengan metode perbandingan segitiga.
Menaksir sendiri merupakan aktifitas “menentukan sesuatu (harga, banyaknya, jumlah, ukuran, dan sebagainya) dengan kira-kira”. Dari pengertian itu menaksir lebar dapat diartikan sebagai mengira-ngira lebar suatu obyek. Dalam kepramukaan banyak jenis ketrampilan menaksir seperti menaksir tinggi, menaksir lebar, menaksir kecepatan, menaksir kedalaman, menaksir berat, dan lain-lain.
Menaksir, termasuk menaksir lebar, selain akan sangat berguna saat dipraktekkan dalam kegiatan di alam terbuka pun termasuk salah satu materi dalam Syarat Kecakapan Umum terutama SKU Penggalang Ramu dan SKU Penggalang Terap sebagaimana SK Kwarnas No. 198 Tahun 2011. 

Melakukan Penaksiran Lebar dengan Metode Perbandingan Segitiga

Sebagaimana disampaikan di awal tulisan, banyak metode dan cara yang bisa dilakukan untuk melakukan penaksiran lebar. Salah satu metode menaksir lebar adalah dengan menggunakan metode perbandingan segitiga. Cara ini dianggap lebih sistematis, akurat, serta mudah. Sehingga selain hasil yang dihasilkan mendekati kenyataan, pelaporan kinerja akan lebih sistematis serta memudahkan dalam penilaian dan verifikasi ulang.
Dengan metode perbandingan segitiga ini, penaksiran dapat dilakukan menyesuaikan dengan kondisi dan luas medan karena rumus perbandingan yang digunakan bersifat fleksibel.
Untuk melakukan penaksiran lebar dengan menggunakan metode perbandingan segitiga lihat gambar dan langkah-langkah berikut ini:
Langkah-langkah menaksir lebar sungai:
  1. Tentukan titik di seberang sungai yang mudah diingat semisal terdapat pohon, batu, bangunan, atau rumpun semak. Ini berguna saat nanti dilakukan pengintaian di langkah selanjutnya. Namai titik itu sebagai titik "A".
  2. Tentutan titik "B" yang sejajar dengan titik "A". Tandai titik "B" dengan cara salah satu teman berdiri di atasnya atau dengan obyek lain semisal tongkat yang ditancapkan.
  3. Tentukan titik "C" sambil mengukur jaraknya (bisa dengan langkah atau tongkat) dengan menyusuri tepi sungai. Jarak antara titik "B" dan "C" terserah. Ingat, antara titik "A, B, dan C" harus membentuk segitiga siku-siku dengan siku-siku berada di titik "B".
  4. Tandai titik "C" sebagaimana cara menandai titik "B".
  5. Tentukan titik "D" dengan cara berjalan kembali sejauh setengah dari jarak "BC" sehingga "CD = 1/2 BC". Seumpama jarak BC adalah 8 meter maka jarak CD sejauh 4 meter. Ingat, antara titik "B, C, dan D" harus merupakan garis lurus.
  6. Tentukan titik "E" dengan cara berjalan ke arah kiri sehingga antara titik "C", "D", dan "E" terbentuk segitiga siku-siku dengan sudut siku-siku di titik "D".
  7. Saat berjalan menuju titik "E" intai atau bidik titik "A" melewati titik "C" sehingga antara titik "E", "C", dan "A" terbentuk garis lurus. Jika telah terbentuk garis lurus berhentilah dan tandai itu sebagai titik "E".
  8. Ukur jarak antara titik "D" dan "E"
  9. Untuk menghitung taksiran lebar sungai tinggal mengalikan dua jarak DE. Sehingga jika jarak DE adalah 4,3 meter maka lebar sungai adalah 2 X 4,3 = 8,6 meter.

Sekarang tinggal membuat laporan penaksiran lebar sungai seperti berikut:

Perbandingan Fleksibel

Di awal pembahasan langkah-langkah penaksiran lebar sungai dengan metode perbandingan segitiga dikatan bahwa metode ini bersifat fleksibel sehingga dapat menyesuaikan dengan kondisi atau luas medan. Rumus metode ini memang fleksibel tidak harus "AB = 2 x DE" namun rumus bisa juga dirubah menjadi:
  • "AB = DE"; di mana pada langkah ke-5 di atas, jarak CD tidak setengah BC tapi jarak CD sama dengan jarak CD (Jika CD = 4 meter maka BC = 4 meter). Ini bisa dipilih jika lokasi penaksiran luas atau sungai yang diukur agak semepit.
  • "AB = 4 x DE"; di mana pada langkah ke-5 di atas, jarak CD tidak setengah BC tetapi jarak CD adalah seperempat CD (Jika CD = 4 meter maka BC = 2 meter). Ini bisa dipilih jika lokasi penaksiran sempit atau sungai yang diukur sangat lebar.
  • Bahkan jika sungai yang hendak diukur lebih lebar lagi, mungkin bisa menggunakan rumus "AB = 6 x DE"; "AB = 8 x DE"; bahkan "AB = 10 x DE";
Namun menaksir lebar dengan menggunakan metode perbandingan segitiga ini hanya bisa digunakan jika kondisi medan mendatar dan bukan perbukitan yang naik turun. Jika demikian, sila gunakan metode menaksir lebar yang lain.

Menaksir Tinggi Dengan Perbandingan Segitiga

Menaksir tinggi merupakan salah satu materi teknik kepramukaan yang wajib diketahui. Menaksir tinggi akan sangat berguna saat melakukan kegiatan di alam terbuka. Pun di samping itu, materi menaksir termasuk salah satu materi yang diujikan dalam SKU Pramuka Penggalang. Dalam Syarat Kecakapan Umum Pramuka Penggalang sebagaimana SK Kwarnas No. 198 Tahun 2011, ketrampilan menaksir tinggi menjadi salah satu syarat kecakapan yang diujikan pada SKU Pramuka Penggalang Ramu dan Terap, yaitu:
  • Dapat menjelaskan kompas, menaksir tinggi dan lebar (SKU Penggalang Ramu; kecakapan nomor ke-24)
  • Dapat membuat peta perjalanan, peta lapangan,  menjelaskan rumus menaksir: tinggi, lebar, kecepatan dan kedalaman (SKU Penggalang Terap; kecakapan nomor ke-24)
Oleh karena itu, materi dan tata cara menaksir tinggi wajib dikuasai oleh setiap pramuka terutama bagi pramuka penggalang.
Menaksir sendiri dapat diartikan sebagai “menentukan sesuatu (harga, banyaknya, jumlah, ukuran, dan sebagainya) dengan kira-kira”. Sehingga menaksir tinggi dapat diartikan sebagai menentukan ukuran tinggi sebuah obyek dengan kira-kira. Karena sifatnya yang “kira-kira” maka menaksir jelaslah berbeda dengan mengukur. Dalam menaksir tinggi kita dituntut untuk mengetahui (menentukan) sebuah ukuran tinggi sebuah obyek dengan menggunakan alat seadanya.
latihan-menaksir-tinggi

Melakukan Penaksiran Tinggi Dengan Metode Perbandingan Segitiga

Dalam menaksir tinggi terdapat berbagai cara dan metode seperti metode menaksir tinggi dengan menggunakan bantuan bayangan, metode segitiga siku-siku (45 derajat), dan lain sebagainya. Pada kesempatan ini kita akan mempelajari menaksir tinggi dengan menggunakan metode perbandingan segitiga. Metode ini memanfaatkan teori kesebangunan segitiga. Dengan menggunakan metode menaksir ini, hasil yang didapat akan lebih akurat serta memudahkan dalan verifikasi ulang ataupun pengecekan kembali (termasuk penilaian) karena menggunakan rumus yang sistematis.
Namun menaksir tinggi dengan menggunakan metode perbandingan segitiga ini hanya bisa dilakukan jika kondisi tanah di sekitar obyek yang ditaksir dalam kondisi datar. Jika kontur tanah miring harus menggunakan metode yang lain karena hasilnya dipastikan tidak akan akurat.
Diumpamakan sedang menaksir tinggi sebuah pohon. Untuk mempermudah penjelasan, perhatikan gambar berikut:
menaksir-tinggi
Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
  1. Ukurlah dengan menggunakan tongkat pramuka (biasanya berukuran 160 cm) dari pangkal pohon ke sebelah samping. Panjang ukuran terserah, menyesuaikan dengan kondisi medan. Dalam kasus ini seumpama diukur sebanyak 5 tongkat yang berarti sejauh 800 cm atau 8 meter (160 x 4 = 640). Tandai sebagai titik “B”.
  2. Di titik “B” tersebut dirikan tongkat pramuka secara tegak lurus.
  3. Intailah dari seberang titik “C” ke puncak pohon yang ditaksir tingginya (titik “D”) melalui ujung atas tongkat (titik “E”) sehingga antara titik A, E, dan D membentuk garis lurus.
  4. Agar tercipta garis lurus rubah atau geser maju dan mundur titik pengintaian (titik A).
  5. Jika telah terbentuk garis lurus antara titik A, E, dan D, ukurlah jarak antara titik “B” dan “A”. Seumpama hasil pengukuran jarak AB adalah 190 cm.
Setelah semua langkah pengukuran dan pengintaian tersebut di atas dilakukan sekarang saatnya melakukan penghitungan dengan menggunakan rumus perbandingan segitiga sebagai berikut: CD = BE X (AB + BC) : AB. Tulislah dalam selembar kertas dilengkapi dengan sketsa penaksiran. Lebih jelasnya seperti ini:
menaksir-tinggi-2
  Diketahui : BE
AB
BC
=
=
=
160 cm (tongkat pramuka)
190 cm
640 cm
  Ditanya : CD = Tinggi Pohon?
  Jawab : CD = BE X (AB + BC) : AB160 X (190 + 640) : 190
160 X 830 : 190
132.800 : 190
698,9474 cm

dibulatkan menjadi 699 cm atau 6,9 meter
Jadi tinggi pohon adalah 6,9 meter
Dari hasil penaksiran tersebut kita dapatkan hasil kira-kira tinggi pohon adalah 699 cm atau 6,9 meter (1 meter = 100 cm, berarti 699 dibagi 100 = 6,99). Yang perlu diperhatikan agar dalam melakukan penaksiran tinggi mendapatkan hasil yang paling akurat adalah:
  1. Saat melakukan pengintaian, posisi mata harus sedekat mungkin dengan tanah. Untuk itu sentuhkan kepala ke tanah dan pejamkan mata yang sebelah atas sehingga pengintaian (pembidikan) menggunakan satu mata yang terdekat dengan tanah.
  2. Posisi tongkat (BE) saat pembidikan harus benar-benar tegak lurus dengan tanah jangan miring.
Pada langkah-langkah di atas posisi titik BE tidak berubah. Jika pengintaian belum menghasilkan garis “AED” yang lurus, lokasi pengintaian (titik A) yang diubah maju atau mundur. Bagi beberapa pramuka ada yang memilih titik A (lokasi pengintaian) sebagai titik statis statis yang tidak berubah-rubah lokasinya sebaliknya titik “BE” (tongkat) berubah maju mundur hingga pengintaian menghasilkan garis “AED” yang lurus. Jika memilih langkah yang demikian pengukuran titik AB dan BC dilakukan setelah pengintaian selesai.
Itulah langkah-langkah dan rumus menaksir tinggi dengan menggunakan metode perbandingan segitiga. Di samping membutuhkan ketelitian juga dibutuhkan kerja sama antar anggota regu agar proses penaksiran berjalan lancar dan hasilnya akurat.

https://arborvitaesatriasiaga.files.wordpress.com/2015/04/menaksir-tinggi.jpg

Jenis-jenis Ikatan dalam Tali Temali

Jenis-jenis ikatan yang digunakan dalam tali temali dan pionering oleh pramuka itu apa saja?. Terkadang saat melihat sebuah pionering yang sudah berdiri megah kita menjadi bingung dengan jenis simpul dan ikatan yang dipergunakan, seakan ribet sekali. Padahal, dalam tali temali maupun pionering yang dipraktekkan dalam kepramukaan, pada intinya hanya menggunakan 4 jenis ikatan. Ikatan pun menjadi salah satu teknik kepramukaan yang mendasar dan sangat sering digunakan.
Keempat jenis ikatan tersebut adalah ikatan palang, ikatan silang, ikatan canggah, dan ikatan kaki tiga. Dalam kesempatan kali ini kita akan mencoba mempraktekkan membuat masing-masing dari jenis ikatan tersebut. Ikatan dalam tali temali sendiri mempunyai arti sebagai rangkaian tali dengan susunan tertentu yang digunakan untuk menautkan (mengikat) dua atau lebih benda lain.

Ikatan Palang (Square Lashing)

Ikatan palang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai square lashing merupakan sebuah ikatan yang berfungsi untuk menautkan dua tongkat atau kayu yang posisinya saling tegak lurus. Penggunaannya seperti untuk membuat kerangka dragbar (tandu), dll. Untuk membuat ikatan palang, berikut adalah langkah-langkahnya:
  1. Buatlah simpul pangkal di salah satu tongkat. Belitkan sisa utas tali yang pendek ke utas tali yang panjang.
  2. Belitkan tali sedemikian rupa (lihat gambar poin “b” dan “c”) pada kedua tongkat. Bagian atas, jejerkan lilitan tali kedua di sebelah dalam lilitan kedua, demikian selanjutnya).
  3. Setelah sekitar empat lilit (atau sesuai kebutuhan), ganti arah putaran tali dan lilitkan di antara dua tongkat (lihat gambar “c” dan “d”)
  4. Akhiri ikatan dengan simpul pangkal di tongkat yang berbeda dengan yang disimpul pangkal pada pertama ikatan (lihat gambar “e” dan “f”)
ikatan-palang-2
ikatan-palang-3
Video tutorial cara membuat ikatan palang:

Ikatan Silang (Cross Lashing)


Ikatan silang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai cross lashing. Kegunaan dari ikatan ini adalah untuk menautkan dua buah tongkat atau kayu yang psosisinya bersilangan. Umumnya sudut yang terbentuk dari dua buah tongkat tersebut tidak tegak lurus atau 90 derajat. Jika tegak lurus gunakanlah ikatan palang. Untuk membuat ikatan silang ikutilah langkah-langkah berikut:

  1. Buatlah simpul tambat di persilangan kedua tongkat.
  2. Belitkan tali antara sudut samping sebanyak empat kali (atau lebih sesuai kebutuhan).
  3. Ganti belitkan tali antara sudut atas-bawah sebanyak empat kali (atau lebih sesuai kebutuhan).
  4. Akhiri ikatan silang dengan membuat simpul pangkal di salah satu kayu atau tongkat.
simpul-tambat

ikatan-silang-2

Ikatan Canggah


Ikatan Canggah digunakan untuk menyambung dua buah tongkat secara lurus. Penggunaan ikatan canggah seperti untuk membuat tiang bendera dengan sambungan tongkat. Terdapat beberapa versi ikatan canggah, namun yang lebih sering digunakan adalah sebagaimana langkah-langkah berikut:

  1. Buatlah sosok di antara dua tongkat yang disambung.
  2. Utas tali yang panjang dililitkan mengitari kedua tongkat. Lilit hingga bagian akhir persambungan.
  3. Masukkan utas tali ke dalam sosok yang dibuat pada langkah pertama tadi (gbr. 2)
  4. Tarik ujung tali sehingga sosok masuk ke dalam lilitan (gambar 2)
  5. Utas tali yang bawah simpul dengan simpul pangkal
ikatan-canggah-3

Ikatan Kaki Tiga (Tripod Lashing)


Ikatan kaki tiga digunakan untuk menggabungkan tiga buah kayu atau tongkat dengan posisi saling lurus atau untuk membentuk kaki tiga. Untuk membuat ikatan kaki tiga ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Susun tongkat secara sejajar.
  2. Buatlah simpul pangkal di salah satu tongkat terluar.
  3. Belitkan tali membentuk anyaman pada ketiga tongkat (gbr. 3 –4)
  4. Belitkan tali secara menyilang mengikat anyaman antara tongkat pertama dan kedua (gbr. 5-6)
  5. Lakukan hal serupa antara tongkat kedua dan ketiga (gbr. 7-8)
  6. Buatlah simpul anyam di tongkat terluar (yang berbeda tongkat dengan simpul anyam pertama) (gbr. 9-12)
ikatan-kaki-tiga-2
Itulah cara membuat ikatan palang, ikatan silang, ikatan canggah, dan ikatan kaki tiga. Jika gambar kurang jelas atau terlalu kecil, silakan klik kanan kemudian klik ‘buka tautan di tab baru’ untuk memperoleh gambar dengan ukuran yang lebih besar. Semoga teknik kepramukaan mengenai ikatan dalam tali temali dan pionering yang biasa digunakan pramuka ini membantu kita menguasai teknik kepramukaan.

Sunday 19 November 2017

Simpul - simpul dalam pramuka

Simpul Pangkal ataukah Ikatan Pangkal

Membuat Simpul Anyam Berganda (Double Sheet Bend)

Membuat Simpul Anyam Berganda (Double Sheet Bend)

Simpul Nelayan Kembar Inggris (Fisherman's Knot)

Simpul Nelayan Kembar Inggris (Fisherman's Knot)


Cara Membuat Simpul Hidup

Cara Membuat Simpul Hidup

Membuat Simpul Tambat (Timber Hitch)
.

SKU Teknik Penjernihan dan Penyaringan Air

Teknik penjernihan air dan penyaringan air menjadi salah satu materi yang terdapat dalam Syarat Kecakapan Umum (SKU) pramuka penggalang. Syarat yang harus dikuasai oleh pramuka untuk mencapai penggalang ramu, penggalang rakit, maupun penggalang terap ini meliputi mampu menjelaskan macam jenis penjernihan air, berbagai teknik penjernihan air, dapat melakukan proses penjernihan air secara sederhana, serta mampu mensosialisasikan macam dan cara melakukan penjernihan air.
Dalam masing-masing tingkatan SKU Pramuka Penggalang, syarat kecakapan ini tertuang dalam poin ke-22. Tentunya dengan tingkatan yang berbeda-beda. Untuk calon penggalang ramu, seorang pramuka haruslah dapat menjelaskan teknik penjernihan air (SKU ke-22), dengan pencapaian SKU:
  1. Dapat menyebutkan 3 macam jenis penjernihan air
  2. Dapat menyebutkan minimal 5 teknik penyaringan air
Dalam SKU Penggalang Rakit, seorang pramuka calon penggalang rakit haruslah dapat melakukan proses penjernihan air secara sederhana (SKU ke-22), dengan pencapaian SKU: Dapat melakukan proses penjernihan air secara sederhana.
Sedangkan dalam SKU Penggalang Terap, seorang calon penggalang terap dituntut untuk Dapat mensosialisasikan cara penjernihan air (SKU ke-22), dengan pencapaian SKU meliputi:
  1. Pernah menjelaskan 3 macam jenis penjernihan air di depan pasukannya
  2. Pernah menjelaskan 5 dari 11 teknik penyaringan air di depan pasukannya

Mengenal Teknik Penjernihan Air

Penjernihan air adalah proses yang dilakukan untuk membuat air dapat digunakan untuk suatu penggunaan tertentu. Semisal penggunaan air untuk minum, proses indrustri, medis, pertanian, dan lain-lain. Masing-masing penggunaan tersebut memiliki standar atau mutu yang berbeda-beda.
Terdapat berbagai teknik penjernihan air yang bisa dilakukan. Teknik-teknik tersebut diantaranya adalah:
  1. Penyaringan
    Penyaringan adalah salah satu cara penjernihan air dengan menyaring air dengan menggunakan berbagai bahan mulai dari kain, kapas, pasir, kerikil, ijuk, dan atau bahan lainnya untuk mendapatkan mutu air yang lebih baik.
  2. Perebusan
    Perebusan adalah cara penjernihan air dengan cara dipanaskan hingga mendidih. Proses ini untuk membunuh bakteri, spora, ova, kista dan mensterilkan air.
  3. Disinfeksi kimia
    Disinfeksi kimia merupakan teknik penjernihan air dengan memanfaatkan disinfektan atau bahan kimia yang bersifat toksik dan memiliki kemampuan membunuh mikroorganisme. Teknik penjernihan air dengan Disinfeksi kimia dapat dilakukan pada genangan air, air dalam sumur, dll.
  4. Bubuk pemutih
    Adalah penjernihan air dengan menggunakan bubuk pemutih semisal tawas dan kapur gamping. 
  5. Tablet klorin
    Adalah penjernihan air dengan menggunakan tablet klorin atau kaporit.
  6. Filter
    Adalah penjernihan air dengan menggunakan filter air khusus yang dibuat oleh pabrikan tertentu. Yang biasa terdapat dipasaran adalah filter keramik ‘lilin’ dan UV filter.
  7. Desalinasi
    Adalah penjernihan air dengan serangkaian metode dan alat khusus yang memanfaatkan pemanasan dengan sinar matahari.

Penyaringan Air

Penyaringan air adalah salah satu metode atau teknik penjernihan air yang sederhana. Seorang pramuka penggalang dapat melakukan penyaringan air dengan beberapa cara, seperti: 
  1. Saringan air katun;
    Merupakan teknik penyaringan air yang paling  sederhana. Air keruh disaring dengan menggunakan kain katun yang bersih, bertujuan untuk  membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh.
    saringan-air-katun
  2. Saringan kapas;
    Air disaring dengan kapas yang diletakkan di dasar wadah yang diberi lubang. Bertujuan untuk membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh
  3. saringa air kapas
  4. Aerasi;
    Aerasi merupakan proses penjernihan air dengan cara mengisikan oksigen ke dalam air. Dengan diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon dioksida  serta hidrogen sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat dikurangi atau dihilangkan. Selain itu partikel mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasi dan secara cepat akan membentuk lapisan endapan yang nantinya dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi atau filtrasi.
  5. aerasi penjernihan air
  6. Saringan Pasir Lambat (SPL);
    Saringan pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat dengan menggunakan lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Air bersih didapatkan  dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan kerikil.
  7. saringan pasir lambat
  8. Saringan Air Sederhana;
    Penyaringan air dengan teknik Saringan Air Sederhana merupakan modifikasi dari saringan pasir lambat. Pada saringan tradisional ini selain menggunakan pasir, kerikil, batu  dan arang juga ditambah satu buah lapisan injuk / ijuk yang berasal dari sabut kelapa.
Itulah beberapa teknik penjernihan air dan penyaringan air yang dapat dilakukan oleh para pramuka. Selain untuk menyelesaikan uji SKU Pramuka Penggalang, keterampilan dalam mengolah air hingga menjadi air yang berkualitas lebih baik ini tentu akan sangat bermanfaat di dunia nyata. Baik ketika berkegiatan di alam terbuka ataupun ketika harus ikut serta membangun masyarakat.

SKU : Memilah dan Mengolah Sampah

Memilah dan mengelola atau mengolah sampah merupakan salah satu keterampilan yang terdapat dalam Syarat Kecakapan Umum Pramuka. Memilah sampah, pengelolaan sampah rumah tangga, mengolah sampah, mempraktekkan cara pengolahan sampah secara komposting, serta melakukan sosialisasi pengolahan sampah merupakan syarat-syarat yang termuat dalam SKU Pramuka Penggalang baik pada SKU Penggalang Ramu, Rakit, maupun Terap.

Di dalam SKU Penggalang Ramu nomor ke-21, tersebut materi : Dapat mengenal dan memilah sampah. Pencapaian pengisian SKU melalui : (1) Dapat memilah golongan sampah basah dan kering; (2) Dapat menyebutkan 3 langkah pengelolaan sampah di rumah tangga; (3) Dapat menyebutkan sampah organik mudah busuk; dan (4) Dapat menyebutkan sampah anorganik tidak mudah busuk.

Di dalam SKU Penggalang Rakit poin ke-21 tersebut materi : Dapat mengolah sampah serta mempraktikkan cara pengolahannya secara komposting. Dengan pencapaian pengisian SKU meliputi : (1) Dapat memilah golongan sampah basah dan kering; (2) Dapat menyebutkan 3 langkah pengelolaan sampah di rumah tangga; dan (3) Dapat melakukan pengolahan secara komposting.

Sedangkan dalam SKU Penggalang Terap nomor ke-21 disebutkan syarat : Ikut mensosialisasikan cara pengolahan sampah. Dengan pencapaian pengisian SKU melalui : (1) Dapat memilah golongan sampah basah dan kering; (2) Dapat menyebutkan 3 langkah pengelolaan sampah di rumah tangga; (3) Dapat menyebutkan sampah organik mudah  dan tidak mudah busuk; dan (4) Pernah menceriterakan cara pengolahan sampah didepan pasukannya.


Pramuka memilah sampah


Mengenal dan mampu mempraktekkan cara memilah sampah, mengelola sampah, dan membuat kompos pun menjadi salah satu pengalaman kode kehormatan pramuka, dasadarma yang ke dua; Cinta Alam dan Kasih Sayang Sesama Manusia. Maka dari itu sudah sepatutnya seorang anggota Gerakan Pramuka mengenal dan dapat memilah dan mengolah sampah termasuk membuat kompos.

Memilah dan Mengolah Sampah


Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Dalam kehidupan manusia, sampah menjadi barang yang sangat sering dijumpai. Jika sampah tidak ditangani dengan benar, dapat memberikan dampak yang negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan hidup.

Berdasarkan sifatnya, sampah dapat  digolongkan  menjadi dua kelompok, yakni sampah organik (dapat terurai) dan anorganik (sulit terurai). Keduanya masih bisa dikelompokkan lagi menjadi :

  1. Sampah Organik yang Bisa Didaur Ulang; contohnya adalah kertas, kardus, koran, majalah, dll 
  2. Sampah Organik yang Tak Bisa Didaur Ulang;contohnya adalah sisa makanan, daun, sisa sayuran, dll. 
  3. Sampah Non-organik yang Bisa Didaur Ulang: contohnya adalah logam (besi, alumunium, tembaga), botol, bekas botol minuman, kaleng, plastik, kaca, dll. 
  4. Sampah Non-organik yang Tak Bisa Didaur Ulang;: contohnya adalah plastik yang tidak bisa diaur ulang, baterai bekas, dll.

Memilah sampah


Pengelolaan sampah di rumah tangga melalui 3 langkah, yaitu pengumpulan, pemilahan, dan tindak lanjut. Masing-masing adalah :

  1. Pengumpulan. Yaitu mengumpulkan barang-barang yang tidak terpakai dalam tempat tertentu.
  2. Pemilahan. Yaitu memisahkan (memilah) antara sampah organik yang dapat didaur ulang, sampah organik yang tidak dapat didaur ulang, sampah anorganik yang bisa disaur ulang, dan sampah anorganik yang tidak bisa didaur ulang.
  3. Tindak lanjut. yakni pemanfaatan sampah sesuai dengan jenisnya, yaitu: 
    1. Dijadikan kompos untuk sampah organik yang tidak bisa di daur ulang. 
    2. Dijual atau didaur ulang sendiri untuk sampah organik dan anorganik yang bisa didaur ulang.
Itulah sedikit pengetahuan tentang cara mengenal jenis, memilah, dan mengelola sampah rumah tangga. Pengetahuan dan keterampilan ini tentunya patut untuk dipraktekkan setiap hari olah anggota Gerakan Pramuka bukan hanya untuk memenuhi syarat kecakapan umum (SKU) namun sebagai bentuk pengamalan Dasadarma Pramuka.

SKU penggunaan lambang negara Indonesia Garuda Pancasila

SKU penggunaan lambang negara Indonesia Garuda Pancasila, menjadi salah satu syarat dalam kecakapan umum pramuka penggalang baik pada SKU Penggalang Ramu maupun SKU Penggalang Rakit. Di mana seorang calon penggalang ramu dituntut untuk dapat menjelaskan tentang lambang negara Republik Indonesia terkait penggunaan dan penempatan lambang negara serta mengetahui penempatan simbol yang menjadi lambang 5 dasar dalam pancasila.
Lambang Negara Republik Indonesia adalah Garuda Pancasila. Burung garuda tersebut kepalanya menoleh lurus ke kanan dengan perisai berbentuk jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan pada kakinya mencengkeram pita bertuliskan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Lambang Negara dalam SKU Penggalang

Dalam SKU Pramuka Penggalang baik penggalang ramu, penggalang rakit, maupun penggalang terap, sama-sama memuat syarat terkait dengan Lambang Negara Republik Indonesia. Kesemua syarat tersebut tercantum dalam point ke-17 pada masing-masing SKU. Bunyinya adalah sebagai berikut:

  1. Pada SKU Penggalang Ramu
    Syarat Kecakapan: Dapat menjelaskan tentang  lambang Negara RI
    Pencapaian Pengisian SKU:
    • Dapat menyebutkan di mana saja penggunaan lambang Indonesia
    • Tahu lambang-lambang 5 (lima) dasar Pancasila
    • Tahu penempatan lambang-lambang tersebut pada perisai Burung Garuda
  2. Pada SKU Penggalang Rakit
    Syarat Kecakapan: Dapat menjelaskan lambang Negara dan perlakuannya.  (Memahami UU No. 24 Tahun 2009).
    Pencapaian Pengisian SKU: Pernah menjelaskan tentang lambang Negara RI, kepada teman di pasukannya dan teman sebaya lainnya.
  3. Pada SKU Penggalang Terap
    Syarat Kecakapan: Dapat menjelaskan Lambang Negara Republik Indonesia di depan pasukan atau teman sebayanya.
    Pencapaian Pengisian SKU: Pernah  menjelaskan Lambang Negara RI kepada pasukannya/teman sebayanya

Sejarah Lambang Negara

Lambang Negara
Lambang Negara Indonesia, Garuda Pancasila

Sejarah penciptaan lambang negara Republik Indonesia dimulai pada tahun tanggal 10 Januari 1950 dengan Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II. Panitia Teknis ini diketuai oleh Muh. Yamin dengan beranggotakan Ki Hajar Dewantara, M A Pellaupessy, Moh Natsir dan RM Ng Poerbatjaraka. Panitia ini bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintah.
Panitia Lencana Negara kemudian memilih dua rancangan lambang negara masing-masing ciptaan Sultan Hamid II (Sultan Pontianak sekaligus Menteri Negara Zonder Porto Folio) dan Muh Yamin. Dan pada tahap selanjutnya rancangan lambang negara yang diterima oleh pemerintah adalah lambang ciptaan Sultan hamid II. Lambang ini mengalami beberapa kali penyempurnaan hingga ditetapkan pemakainannya sebagai lambang negara pada sidang kabinet RIS tanggal 11 Februari 1950. Disusul Presiden Soekarno kemudian memperkenalkan lambang negara untuk pertama kalinya kepada khalayak umum di Hotel Des Indes Jakarta pada 15 Februari 1950.

Sejarah dan arti lambang negara Republik Indonesia secara lebih lengkap akan diuraikan dalam artikel tersendiri.

Penggunaan Lambang Negara

Penggunaan lambang negara diatur dalam UUD 1945 pasal 36A dan UU No 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 109 dan TLN 5035. Sebelumnya lambang negara diatur dalam Konstitusi RIS, UUD Sementara 1950, dan Peraturan Pemerintah No. 43/1958.

Untuk UU No. 24 Tahun 2009 selengkapnya dapat dibaca dan didownload di halaman Undang-undang.

Dalam Bab IV Bagian Kedua Pasal 51-54 Undang-undang Nomor 24 tahun 2009 dijelaskan tentang penggunaan Lambang Negara Republik Indonesia berupa Garuda Pancasila. Dalam pasal-pasal dijelaskan menjelaskan tentang tempat atau barang yang wajib dipasangi Lambang Negara, tempat atau barang yang boleh dipasangi Lambang Negara berikut penjelasannya. Adapun penggunaan lambang negara adalah sebagai berikut:

  • Lambang Negara wajib digunakan di:
    1. dalam gedung, kantor, atau ruang kelas satuan pendidikan;
      Yang meliputi kantor atau gedung presiden dan wakil presiden, lembaga negara, instansi pemerintah dan kantor lainnya.
    2. luar gedung atau kantor;
      Yang meliputi istana presiden dan wakil presiden, rumah jabatan presiden dan wakil presiden, gedung atau kantor dan rumah jabatan kepala perwakilan Republik Indonesia di luar negeri, serta di rumah jabatan gubernur, bupati, walikota, dan camat.
    3. lembaran negara, tambahan lembaran negara, berita negara, dan tambahan berita negara;
    4. paspor, ijazah, dan dokumen resmi yang diterbitkan pemerintah;
    5. uang logam dan uang kertas;
    6. materai
  • Lambang Negara dapat digunakan:
    1. sebagai cap atau kop surat jabatan;
      Yaitu sebagai cap atau kop surat jabatan Presiden dan Wakil Presiden, Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah Agung dan badan peradilan, Badan Pemeriksa Keuangan, menteri dan pejabat setingkat menteri, kepala perwakilan Republik Indonesia di luar negeri (duta besar luar biasa dan berkuasa penuh, konsul jenderal, konsul, dan kuasa usaha tetap, konsul jenderal kehormatan, dan konsul kehormatan), gubernur/bupati/walikota, notaris, dan pejabat negara lainnya yang ditentukan undang-undang.
    2. sebagai cap dinas untuk kantor;
      Yaitu sebagai cap dinas untuk kantor Presiden dan Wakil Presiden, Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah Agung dan badan peradilan, Badan Pemeriksa Keuangan, menteri dan pejabat setingkat menteri, kepala perwakilan Republik Indonesia di luar negeri (duta besar luar biasa dan berkuasa penuh, konsul jenderal, konsul, dan kuasa usaha tetap, konsul jenderal kehormatan, dan konsul kehormatan), gubernur/bupati/walikota, notaris, dan pejabat negara lainnya yang ditentukan undang-undang.
    3. pada kertas bermaterai;
    4. pada surat dan lencana gelar pahlawan, tanda jasa, dan tanda kehormatan;
    5. sebagai lencana atau atribut pejabat negara, pejabat pemerintah atau warga negara Indonesia yang sedang mengemban tugas negara di luar negeri;
    6. dalam penyelenggaraan peristiwa resmi;
    7. dalam buku dan majalah yang diterbitkan oleh Pemerintah;
    8. dalam buku kumpulan undang-undang; dan/atau
    9. di rumah warga negara Indonesia.
  • Larangan penggunaan Lambang Negara:
    1. Mencoret, menulisi, menggambari, atau membuat rusak lambang negara dengan maksud menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan lambang negara;
    2. Menggunakan lambang negara yang rusak dan tidak sesuai dengan bentuk, warna, dan perbandingan ukuran;
    3. Membuat lambang untuk perseorangan, partai politik, perkumpulan, organisasi dan/atau perusahaan yang sama atau menyerupai lambang negara; dan
    4. Menggunakan lambang negara untuk keperluan selain yang diatur dalam undang-undang.
Itulah beberapa ketentuan terkait penggunaan Lambang Negara Garuda Pancasila sebagaimana telah diatur dalam Bab IV Undang-undang Nomor 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan. Harapannya, artikel tentang Lambang Negara ini dapat membantu para pramuka penggalang dalam menyelesaikan syarat-syarat dalam kecakapan umum.