Wednesday 7 February 2018
Monday 20 November 2017
PPanduan Materi SKU Pramuka Penggalang Ramu
Panduan Materi SKU Pramuka Penggalang Ramu ini adalah panduan
materi dan indikator pencapaian SKU sebagai pedoman bagi pembina
penggalang dalam menguji maupun sebagai panduan bagi para calon penggalang dalam mempersiapkan diri agar dapat menyelesaikan pengisian SKU dengan mudah.
Panduan materi SKU Penggalang
ini disesuaikan dengan Surat Keputusan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Nomor 199 Tahun 2011 tentang Panduan Penyelesaian SKU Golongan
Penggalang. SK ini sebagai pelengkap SK Kwarnas No 198 Tahun 2011 tentang Syarat Kecakapan Umum Pramuka Penggalang.
Empat orang penggalang sedang mendiskusikan materi SKU Penggalang |
Dalam artikel ini dikhususkan membahas materi-materi dan syarat-syarat
dalam SKU Penggalang Ramu. Sedangkan untuk mempelajari lebih jauh
tentang Syarat Kecakapan Umum Penggalang, beserta tingkatan dan Tanda
Kecakapannya, baca:
- SKU Penggalang
- Tanda Kecakapan Umum Pramuka Penggalang
Materi SKU Pramuka Penggalang Ramu
Materi Syarat Kecakapan Umum (SKU) Pramuka Penggalang Ramu terdiri atas
30 nomor yang masing-masing nomor memiliki indikator pencapaian
(Pencapaian pengisian SKU) masing-masing. Adapaun SKU Penggalang Ramu
selengkapnya adalah sebagai berikut:
- Selalu taat menjalankan ibadah agamanya secara pribadi ataupun berjamaahPencapaian Pengisian SKU:
- Pemberian penugasan pengamatan kepada Orang Tua, akan kebiasaan putera/puterinya menjalankan ibadah di rumah
- Tahu sebutan nama pemimpin umat dari setiap golongan agama
- Dapat mengetahui dan dapat menjelaskan hari - hari besar agamaPencapaian Pengisian SKU:
- Menyebutkan hari libur nasional keagamaan di Indonesia, sesuai golongan agamanya
- Menyebutkan hari keagamaan nasional di Indonesia, sesuai golongan agamanya
- Dapat menyebutkan agama-agama yang ada di Indonesia serta nama tempat ibadahnyaPencapaian Pengisian SKU:
- Dapat menggambarkan lambang/ikon dari setiap agama di Indonesia
- Dapat menyebutkan waktu pelaksanaan ibadah dari masing-masing golongan agama
- Agama Islam :
- Dapat melakukan mandi wajib dan mengerti penyebabnya;
- Dapat melakukan sholat berjamaah;
- Dapat menghafal 5 (lima) macam doa harian dan hafal 5 (lima) surat-surat pendek.
Agama Katolik :- Dapat berdoa Rosario, dan tahu artinya;
- Mengikuti Perayaan Ekaristi hari minggu dan menjadi putera/puteri altar ;
- Dapat menyanyikan tiga buah lagu gerejani;
Agama Protestan :- Dapat menyanyikan beberapa nyanyian Gereja;
- Dapat menceritakan dua hikayat dari Alkitab;
- Dapat melakukan doa sederhana pada kesempatan tertentu;
- Dapat menyebutkan hari-hari Raya Kristiani.Pencapaian Pengisian SKU:
- Dapat menyanyikan 3 buah lagu Gereja di depan regunya
- Dapat menceritakan dua hikayat dari Alkitab, 1 dalam Alkitab perjanjian baru dan 1 perjanjian lama
- Dapat berdoa secara sederhana di depan regunya
- Dapat menyebutkan hari-hari Kristiani
Agama Hindu :- Dapat melafalkan dan mengerti arti dari bait masing masing mantra puja Tri Sandhya dan melaksanakannya / praktik dalam kehidupan sehari hari.
- Dapat menyebutkan nama-nama para Maha Rsi penerima Wahyu.
- Dapat menyebutkan nama-nama pura dalam cakupan Sad Kahyangan;
- Dapat menyebutkan tokoh-tokoh dalam epos cerita Mahabharata dan Ramayana;
- Dapat menguraikan arti dan makna kata Tatwamasi.
- Dapat menguraikan dan menjelaskan fase kehidupan dalam ajaran Catur Asrama.
- Dapat mempraktikkan lebih dari satu gerakan Yoga Asanas.
Agama Budha:- Dapat menjelaskan arti/makna symbol yang terdapat di Altar Buddha;
- Dapat menyanyikan lagu Pancasila Buddhis;
- Dapat melakukan dana paramita
- Dapat menjelaskan tentang EmosiPencapaian Pengisian SKU:
- Dapat menjelaskan macam-macam Emosi di depan regunya
- Dapat menjelaskan penyebab emosi didepan regunya
- Dapat memahami pendapat orang lain dalam pertemuan regu
- Dapat menyampaikan pendapat dengan benar dalam suatu pertemuan Pasukan PenggalangPencapaian Pengisian SKU:
- Dapat menyampaikan pendapat dengan benar dalam suatu pertemuan pasukan
- Dapat mengetahui dan menjelaskan manfaat dari penghijauanPencapaian Pengisian SKU:
- Dapat menyebutkan minimal 5 manfaat penghijauan
- Dapat menyebutkan fungsi dan manfaat dari Pohon dan tetumbuhan
- Dapat mengetahui dan memahami tentang hak perlindungan anak.Pencapaian Pengisian SKU:
- Telah mengetahui dan memahami tentang hak perlindungan anak
- BACA : Hak Perlindungan Anak
- Ikut serta dalam kegiatan Perkemahan Penggalang minimal 2 hari, sesuai dengan standar perkemahanPencapaian Pengisian SKU:
- Dapat menunjukan bukti fisik ikut serta perkemahan di gugusdepannya atau kwartir
- Membuat laporan mengikuti perkemahan
- Dapat menyebutkan tanda-tanda pengenal Gerakan Pramuka sesuai dengan golongan dan tingkatannyaPencapaian Pengisian SKU:
- Dapat menyebutkan tanda-tanda pengenal umum dalam Gerakan Pramuka
- Dapat menunjukkan penempatan tanda-tanda pengenal pada baju seragam Pramuka sesuai golongannya
- Mengetahui nama ketua RT hingga Lurah, Camat dan tokoh masyarakat atau setingkatnya di tempat tinggalnya.Pencapaian Pengisian SKU:
- Dapat menyebut nama dan alamat tinggal pejabat RT hingga Lurah yang dibuktikan dengan tanda tangan dan stempel
- Dapat menyebutkan tokoh masyarakat di tempat tinggalnya
- Dapat mengetahui dan menyebutkan Kode Kehormatan Pramuka PenggalangPencapaian Pengisian SKU:
- Dapat menuliskan Tri Satya golongan Penggalang pada secarik kertas
- Dapat menunjukkan sikap yang benar pada saat pengucapan Tri Satya
- Dapat menuliskan Dasa Darma Pramuka pada secarik kertas
- BACA: Kode Kehormatan Pramuka
- BACA : Dasadarma Pramuka
- Rajin dan giat mengikuti latihan pasukan Penggalang sekurang-kurangnya 8 kali latihan berturut-turutPencapaian Pengisian SKU:
- Dapat menunjukkan presensi kehadiran selama 8 kali berturut-turut
- Tahu tentang :
- Salam Pramuka
- Motto
- Arti Lambang Gerakan Pramuka.Pencapaian Pengisian SKU:
- Dapat menyebutkan: kepada siapa saja pemberian Salam/hormat Pramuka
- Dapat menyebutkan Motto Gerakan Pramuka
- Dapat menggambar lambang Gerakan Pramuka
- Tahu Pencipta Lambang Gerakan Pramuka
- BACA: Salam Pramuka
- BACA: Lambang Gerakan Pramuka
- BACA; Motto Gerakan Pramuka
- Dapat menjelaskan sejarah dan kiasan warna serta cara menggunakan bendera merah putihPencapaian Pengisian SKU:
- Tahu macam-macam ukuran dan penempatan kegunaan bendera merah putih
- Tahu cara menaikkan dan menurun kan bendera 1/2 tiang
- Tahu waktu pengibaran dan penurunan bendera Merah Putih
- Tahu kapan pertama kali bendera Merah Putih dikibarkan.
- BACA : Sejarah Bendera Merah Putih
- Dapat menjelaskan dan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan sikap yang benar serta dapat menyanyikan 2 lagu wajib Nasional dan 1 lagu daerah nusantaraPencapaian Pengisian SKU:
- Dapat menuliskan Lagu Indonesia Raya bait 1 pada selembar kertas
- Tahu pencipta Lagu Indonesia Raya dan tahun ciptaanya
- Pernah menyanyikan Lagu Indonesia Raya di depan Pasukan Penggalang pada waktu Upacara Bendera
- Dapat menyanyikan 2 lagu wajib Nasional dan 1 lagu daerah nusantara
- Dapat menjelaskan tentang lambang Negara RIPencapaian Pengisian SKU:
- Dapat menyebutkan di mana saja penggunaan lambang Indonesia
- Tahu lambang-lambang 5 (lima) dasar Pancasila
- Tahu penempatan lambang-lambang tersebut pada perisai Burung Garuda
- Dapat menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benarPencapaian Pengisian SKU:
- Pemberian penugasan pengamatan kepada Orang Tua, akan kebiasaan putera/puterinya di rumah dalam menggunakan Bahasa Indonesia
- Telah menabung secara rutin dan setia membayar uang iuran untuk regunya yang diperoleh dari usahanya sendiriPencapaian Pengisian SKU:
- Memiliki Buku Tabungan Individu maupun Regu
- Dapat menjelaskan fungsi menabung
- Dapat menyebutkan dan menjelaskan manfaat sedikitnya 2 jenis alat teknologi informasi modernPencapaian Pengisian SKU:
- Dapat menyebutkan peralatan yang masuk kategori teknologi modern dan manfaatnya contoh Komputer dan telpon seluler
- Dapat mengenal dan memilah sampahPencapaian Pengisian SKU:
- Dapat memilah golongan sampah basah dan kering
- Dapat menyebutkan 3 langkah pengelolaan sampah di rumah tangga
- Dapat menyebutkan sampah organik mudah busuk
- Dapat menyebutkan sampah anorganik tidak mudah busuk
- BACA : Memilah dan Mengolah Sampah
- Dapat menjelaskan teknik penjernihan airPencapaian Pengisian SKU:
- Dapat menyebutkan 3 macam jenis penjernihan air
- Dapat menyebutkan minimal 5 teknik penyaringan air
- Dapat membuat dan menggunakan simpul mati, simpul hidup, simpul anyam, simpul tiang, simpul pangkal dan dapat menyusuk tali, membuat ikatan serta menyambung dua tongkatPencapaian Pengisian SKU:
- Dapat membuat simpul-simpul
- Dapat mengikat 3 (tiga) batang tongkat pramuka menjadi satu bagian
- Dapat menyambung 2 (dua) utas tali sesuai dengan fungsi dan gunanya
- Dapat menjelaskan fungsi dari masing-masing simpul
- Dapat menyebutkan jumlah ikatan yang diketahui
- Dapat menjelaskan kompas, menaksir tinggi dan lebarPencapaian Pengisian SKU:
- Dapat menyebut 16 arah mata angin dan besaran derajatnya dengan kompas
- Tahu dan dapat menyebut jenis-jenis kompas
- Dapat menjelaskan alasan Jarum magnet kompas selalu ke arah Utara
- Dapat melakukan kegiatan menaksir tinggi pohon dan lebar sungai
- Dapat menunjukkan arah mata angin tanpa menggunakan kompas
- BACA: Menaksir Tinggi
- BACA: Menaksir Lebar Sungai
- Mengenal macam-macam sandi, isyarat morse dan semaphorePencapaian Pengisian SKU:
- Dapat menyebutkan macam-macam sandi
- Dapat menunjukkan perbedaan bendera semaphore dan Morse
- Tahu ukuran bendera sempahore dan morse
- Dapat menunjukkan sikap yang benar ketika mengirim dan menerima berita
- BACA: Sandi-sandi dalam Pramuka
- BACA: Belajar Cepat Semaphore
- Selalu berpakaian rapi, memelihara kesehatan dan kebersihan diri serta lingkungannyaPencapaian Pengisian SKU:
- Selalu menggunakan seragam Pramuka yang bersih dan rapih serta sesuai dengan peraturannya
- Pernah memelihara kesehatan dan kebersihan lingkungannya
- Selalu menjaga kebersihan dan kesehatan diri
- Dapat baris-berbarisPencapaian Pengisian SKU:
- Dapat melakukan gerakan aba-aba di tempat dengan baik dan benar: a) siap, b) istirahat ditempat, c) hadap kanan, d) hadap kiri, e) balik kanan, f) lencang depan, g) lencang kanan
- Dapat melakukan perintah aba-aba maju jalan, berhenti, dll
- Dapat melakukan baris-berbaris dengan membawa tongkat
- BACA: Tutorial Tata Cara PBB
- Dapat menjelaskan sedikitnya 3 cabang olahraga dan dapat melakukan 2 jenis cabang olah raga, salah satunya olahraga RenangPencapaian Pengisian SKU:
- Dapat menyebutkan pembagian macam/jenis olah raga
- Dapat menyebutkan cabang olahraga modern
- Mengetahui adanya perbedaan perkembangan fisik tubuhPencapaian Pengisian SKU:
- Mengenal ciri-ciri dasar fisik, seperti: a) Bentuk badan ; b) Bentuk muka c) Ukuran tubuh ; d) Bentuk kaki
- Sikap membuka diri terhadap satu sama lain merupakan sikap… a. Sikap eksklusif ; b. Sikap terbuka ; c. Sikap optimis ; d. Sikap inklusif
- Selalu melakukan aktifitas fisik tiap hari sedikitnya 30 menitPencapaian Pengisian SKU:
- Rajin melakukan aktifitas fisik tiap hari sedikitnya 30 menit dan dapat menunjukan buktinya
Beberapa syarat SKU Penggalang Ramu di atas dapat dipelajari dengan
membuka artikel-artikel di blog Pramuka ini. Untuk menuju artikel
perhatikan dan klik link (tautan) yang disertakan di akhir setiap nomor
syarat kecakapan.
Namun jika belum tersedia, tentunya sebagai seorang pramuka tidak akan
kehilangan semangat untuk terus belajar dan menempa diri. Teruslah
semangat!
Tutorial Tata Cara PBB
Video tata cara baris berbaris pramuka
ini merupakan tiga seri video tentang tata cara dan panduan PBB
(Peraturan Baris Berbaris) dalam kepramukaan. Video yang dibuat oleh
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka ini dapat ditonton langsung via youtube atau pun didownload gratis.
Video tentang baris berbaris ini menjadi video instruksional yang akan
sangat bermanfaat sebagai acuan dan panduan para pramuka Indonesia untuk
berlatih teknik kepramukaan bidang baris berbaris.
Langsung simak saja video instruksional dan tutorial tentang tata cara baris berbaris bagian pertama berikut:
Dengan ketiga video tentang baris berbaris tersebut semoga dapat
membantu para pramuka maupun pembina pramuka dalam melaksanakan latihan
baris berbaris guna melatih fisik dan kedisiplinan.
Video tata cara baris berbaris pramuka ini merupakan tiga seri video tentang tata cara dan panduan PBB (Peraturan Baris Berbaris) dalam kepramukaan. Video yang dibuat oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka ini dapat ditonton langsung via youtube atau pun didownload gratis. Video tentang baris berbaris ini menjadi video instruksional yang akan sangat bermanfaat sebagai acuan dan panduan para pramuka Indonesia untuk berlatih teknik kepramukaan bidang baris berbaris. Langsung simak saja video instruksional dan tutorial tentang tata cara baris berbaris bagian pertama berikut: Lanjutan video tutorial tata cara baris berbaris bagian kedua: Lanjutan video instruksional tata cara baris berbaris bagian ketiga: Dengan ketiga video tentang baris berbaris tersebut semoga dapat membantu para pramuka maupun pembina pramuka dalam melaksanakan latihan baris berbaris guna melatih fisik dan kedisiplinan.
Belajar Semaphore Cara Mudah Cepat
Belajar semaphore cara mudah dan cepat ini adalah cara mempelajari
isyarat semaphore dengan mudah dan cepat. Semaphore (dalam bahasa
Indonesia, kata yang baku adalah "semafor") menjadi salah satu teknik kepramukaan tentang penyampaian isyarat berita di samping morse.
Penyampaian isyarat semaphore
atau semafor dilakukan dengan menggunakan sepasang bendera. Bendera
berukuran 40 x 40 cm dengan tongkat pegangan sepanjang 50 cm. Tidak ada
ketentuan yang mengikat terkait warna bendera semphore, namun yang umum
digunakan terutama dalam Gerakan Pramuka adalah warna kuning dan merah
bersilangan.
Bagi pramuka terutama golongan penggalang hingga pandega keterampilan dan penguasaan semaphore sangat diperlukan. Selain semafore menjadi salah satu syarat dalam SKU (Kecakapan Umum) dan SKK (Kecakapan Khusus Juru Semboyan dan SKK Juru Isyarat Bendera), semaphore akan sangat bermanfaat dalam situasi darurat serta dapat melatih kemampuan motorik dan daya ingat.
Seorang pramuka tengah memberikan isyarat semaphore |
Bagi pramuka terutama golongan penggalang hingga pandega keterampilan dan penguasaan semaphore sangat diperlukan. Selain semafore menjadi salah satu syarat dalam SKU (Kecakapan Umum) dan SKK (Kecakapan Khusus Juru Semboyan dan SKK Juru Isyarat Bendera), semaphore akan sangat bermanfaat dalam situasi darurat serta dapat melatih kemampuan motorik dan daya ingat.
Cara Mudah dan Cepat Belajar Semaphore
Salah satu cara yang paling mudah dan cepat dalam menghafalkan kode
isyarat semaphore adalah dengan menggunakan metode "8 Penjuru Mata
Angin" atau terkadang disebut juga sebagai metode "Jarum Jam". Dengan
metode ini, menghafalkan semaphore tidak dilakukan urut sesuai dengan
urutan abjad, namun dihafalkan perkunci yang terdiri atas 7 kunci.
Dalam metode ini posisi tangan disusun dalam 8 titik di sekeliling tubuh
yang meliputi titik di bawah tubuh, kiri bawah tubuh, samping kiri
tubuh, kiri atas tubuh, atas tubuh, kanan atas tubuh, samping kanan
tubuh, dan kanan bawah tubuh. Selengkapnya lihat gambar berikut:
Lingkaran semphore metode 8 penjuru mata angin |
Metode belajar semaphore ini, kode isyarat semaphore perhurufnya
dibentuk dari posisi dua tangan sesuai dengan 7 kunci. Masing-masing
kunci ditandai dan dinamai sesuai posisi salah satu tangan, sehingga:
- Kunci 1: Salah satu tangan berada di titik 1 dan tangan kedua berada
di titik 2 - 8 sehingga terbentuk 7 huruf (kode isyarat semaphore) yang
terdiri atas:
(1) 1 dan 2 = Huruf A (5) 1 dan 6 = Huruf E (2) 1 dan 3 = Huruf B (6) 1 dan 7 = Huruf F (3) 1 dan 4 = Huruf C (7) 1 dan 8 = Huruf G (4) 1 dan 5 = Huruf D - Kunci 2: Salah satu tangan berada di titik 2 dan tangan kedua berada
di titik 3 - 8 sehingga terbentuk 6 huruf (kode isyarat semaphore) yang
terdiri atas:
(1) 2 dan 3 = Huruf H (4) 2 dan 6 = Huruf L (2) 2 dan 4 = Huruf I (5) 2 dan 7 = Huruf M (3) 2 dan 5 = Huruf K (6) 2 dan 8 = Huruf N - Kunci 3: Salah satu tangan berada di titik 3 dan tangan kedua berada
di titik 4 - 8 sehingga terbentuk 5 huruf (kode isyarat semaphore) yang
terdiri atas:
(1) 3 dan 4 = Huruf O (4) 3 dan 7 = Huruf R (2) 3 dan 5 = Huruf P (5) 3 dan 8 = Huruf S (3) 3 dan 6 = Huruf Q - Kunci 4: Salah satu tangan berada di titik 4 dan tangan kedua berada
di titik 5 - 8 sehingga terbentuk 4 huruf (kode isyarat semaphore) yang
terdiri atas:
(1) 4 dan 5 = Huruf T (4) 4 Dan 7 = Huruf Y (2) 4 dan 6 = Huruf U (5) 4 dan 8 = TANDA SALAH - Kunci 5: Salah satu tangan berada di titik 5 dan tangan kedua berada
di titik 6 - 8 sehingga terbentuk 3 huruf (kode isyarat semaphore) yang
terdiri atas:
(1) 5 dan 6 = TANDA ANGKA (3) 5 Dan 6 = Huruf V (2) 5 dan 7 = Huruf J - Kunci 6: Salah satu tangan berada di titik 6 dan tangan kedua berada
di titik 7 - 8 sehingga terbentuk 2 huruf (kode isyarat semaphore) yang
terdiri atas:
(1) 6 dan 7 = Huruf W (2) 6 Dan 8 = Huruf X - Kunci 7: Salah satu tangan berada di titik 7 dan tangan kedua berada
di titik 8 sehingga terbentuk 1 huruf (kode isyarat semaphore) yaitu:
(1) 7 dan 8 = Huruf Z
Untuk lebih memperjelas tentang kode isyarat semaphore masih-masing huruf, lihat gambar berikut:
Dengan menggunakan metode 8 Penjuru Mata Angin ini, belajar semaphore
pasti akan menjadi lebih mudah dan cepat hafal. Cara menghafalkannya
adalah dengan urut perkunci mulai dari kunci pertama hingga kunci
ketujuh. Dengan berpatokan kunci pertama salah satu tangan berada di
posisi satu, kunci kedua salah satu tangan berada di posisi dua dan
seterusnya.
Kode isyarat sempahore per kunci |
Ketentuan Dasar Mengirim atau Menerima Isyarat Semaphore
Isyarat semaphor diberikan secara berpasangan, artinya terdiri atas dua pihak di mana satu pihak sebagai pengirim dan pihak lainnya sebagai penerima. Dalam menyampaikan dan menerima isyarat semaphore terdapat beberapa ketentuan yang antara lain:- Pengirim dan penerima isyarat semaphore saling berhadapan dan memakai bendera semaphore.
- Sikap tubuh tegak dengan kedua kaki agak terbuka. Posisi bendera disilangkan di bawah tubuh (posisi siap / tutup).
- Untuk memulai pengiriman, pengirim memberikan isyarat "Tanda Perhatian" berupa huruf "R - Tutup" atau "U - R" secara berulang-ulang.
- Jika penerima telah siap, penerima mengirimkan huruf "K" sedangkan jika belum siap penerima mengirim huruf "Q".
- Setelah penerima siap, pengirim mulai mengirimkan berita (pesan) huruf perhuruf. Setiap satu kata ditutup dengan "posisi tutup".
- Apabila penerima dapat menerima (membaca) pesan perkata, penerima mengirimkan isyarat huruf "C". Sedangkan jika tidak paham (tidak dapat menerima dengan baik), pengirim mengirimkan isyarat huruf "I-M-I". Pengirim mengulangi mengirimkan kata terakhir yang tidak dipahami penerima.
- Apabila pengirim keliru mengirimkan pesan, pengirim mengirimkan isyarat "Tanda Salah" atau mengirimkan huruf "E - Tutup" delapan kali kemudianmengulangi mengirim satu kata terakhir yang keliru.
- Jika semua pesan (berita) sudah selesai disampaikan, pengirim mengirimkan huruf "A-R" dan penerima membalasnya dengan huruf "R" jika telah dapat menerima semua pesan.
- Untuk mengirimkan angka, terlebih dahulu diawali dengan isyarat "Tanda Angka" (posisi 5-6) kemudian kirimkan angka dengan ketentuan angka 1 = A; 2 = B; 3 = C; 4 = D; 5 = E; 6 = F; 7 = G; 8 = H; 9 = I; dan 0 = J. Jika pengiriman angka sudah selesai dan hendak berganti mengirim huruf kirimkan isyarat huruf "J" atau "V".
Itulah cara mudah dan cepat dalam mempelajari isyarat semaphore
atau semafor serta ketentuan dasar mengirim dan menerima isyarat
semaphore. Untuk hal-hal lain terkait dengan semafor seperti sejarah,
manfaat, aplikasi semaphore dan hal-hal lain akan dibahas di lain
kesempatan. Yang terpenting sekarang tidak ada lagi adik-adik pramuka
yang mengeluh kesulitan menghafalkan isyarat semaphore, karena dengan
metode ini, belajar semaphore jadi mudah, cepat, dan mengasyikkan.
Sandi-sandi dalam pramuka
A. Membaca dan membuat sandi rumput itu gampang atau sulit?.
Sebagian pasti menjawabnya gampang dan mudah namun sebagian yang lain
bisa jadi menganggapnya sulit. Padahal sandi rumput termasuk salah satu
sandi dasar dalam teknik kepramukaan. Sandi ini sudah diajarkan sejak usia pramuka siaga dan tetap dipergunakan bahkan oleh para pramuka penegak.
Di samping itu, sandi rumput mempunyai bentuk yang khas dan cara pengerjaan yang baku. Dengan melihatnya sekilas saja, setiap pramuka
yang melihatnya langsung bisa menyebutkan jenis sandi ini. Berbeda
dengan sandi lain semisal Sandi Depan, Sandi Turba, Sandi Balik yang
sering kali harus benar-benar memahami kata kunci yang disertakan baru
bisa dikenali jenis sandinya.
Yang sering kali menyulitkan saat membaca sandi rumput adalah prasyarat
utamanya yang harus dibaca dengan menggunakan kode morse. Memang, untuk
dapat memecahkan soal sandi rumput mutlak dibutuhkan keterampilan dan
penguasaan akan kode morse. Ini seperti ketika membaca sandi kimia yang mana juga membutuhkan kode morse.
Cara Membaca dan Membuat Sandi Rumput
Sandi rumput
dibuat dengan memanfaatkan kombinasi garis pendek dan tinggi.
Garis-garis tersebut disusun sedemikian rupa sehingga sekilas mirip
dengan rerumputan yang berjejer. Untuk jelasnya perhatikan contoh sandi
rumput berikut ini.
Garis pendek dan tinggi di atas melambangkan titik dan strip dalam kode
morse. Dimana garis pendek merupakan titik dan garis tinggi melambangkan
strip. Titik dan strip ini nanti kemudian dibaca dengan menggunakan
kode morse. Untuk memisahkan antar huruf dipergunakan tanda tanda
pemisah berupa garis mendatar.
Jika belum menguasai kode morse, silakan baca dan pelajari artikel "Cara Cepat dan Mudah Membaca Morse".
Dalam contoh sandi rumput di atas, sandi baris pertama terdiri atas 8
huruf. Masing-masing huruf dipisahkan dengan garis mendatar. Mari coba
kita pelajari satu persatu:
- Huruf pertama terdiri atas dua garis yaitu 'garis pendek' + 'garis tinggi' yang jika ditulis dalam kode morse menjadi . - (titik strip). Dalam kode morse . - berarti huruf "A"
- Huruf kedua terdiri atas tiga garis yaitu 'garis panjang' + 'garis pendek' + 'garis panjang' yang jika ditulis dalam kode morse menjadi - . - (strip titik strip). Dalam kode morse -.- berarti huruf "K".
- Huruf ketiga terdiri atas tiga garis yaitu 'garis pendek' + 'garis pendek' + 'garis tinggi' yang jika ditulis dalam kode morse menjadi ..- (titik titik strip). Dalam kode morse ..- berarti huruf "U"
- Huruf keempat terdiri atas dua garis yaitu 'garis tinggi' + 'garis tinggi' atau -- (strip strip). Dalam kode morse -- = "M".
- Huruf kelima sama seperti huruf pertama yaitu dua garis yaitu 'garis pendek' + 'garis tinggi' atau ,- (titik strip). Dalam morse .- = "A".
- Huruf keenam terdiri atas tiga garis yaitu 'garis pendek' + 'garis pendek' + 'garis pendek' atau ... (titik titik titik) yang berarti huruf "S".
- Huruf ketujuh terdiri atas tiga garis yaitu 'garis pendek + 'garis pendek' + 'garis tinggi' atau ..- (titik titik strip) yang berarti huruf "U".
- Huruf kedelapan terdiri atas tiga huruf yaitu 'garis tinggi' + 'garis pendek' + 'garis tinggi' atau -.- (strip titik strip) yang berarti huruf K.
Dari hasil membaca sandi rumput baris pertama tersebut kita menemukan
huruf-huruf yang jika disusun berurutan akan membentuk kata 'AKU
MASUK'.
Setelah baris pertama terselesaikan, silakan dicoba untuk mengerjakan
(memecahkan) baris kedua dan ketiga contoh sandi rumput di atas. Di mana
pada baris kedua contoh di atas terdiri atas tujuh huruf dan pada baris
ketiganya terdiri atas sepuluh huruf.
Sandi-sandi Lain yang Mirip Sandi Rumput
Dalam kepramukaan
sering kali dijumpai beberapa sandi lain yang penampakannya mirip
dengan sandi rumput. Dan cara pemecahannyapun sama seperti sandi rumput.
Sandi-sandi tersebut diantaranya adalah:
- Sandi Air. Sama seperti sandi rumput tetapi terbalik ke bawah.
- Sandi Gergaji. Perpaduan antara sandi rumput dengan sandi air.
- Sandi Awan
- Sandi Ombak
- Sandi Gedung Bertingkat
Kelima sandi tersebut selain bentuknya yang mirip dengan sandi rumput
cara pengerjaannya (memecahkannya) pun sama dengan sandi rumput yaitu
sama-sama menggunakan kode morse.
Setelah mempelajari sandi rumput, cara membuat dan cara membacanya
(termasuk beberapa sandi lain yang mempunyai kemiripan dengan sandi
rumput), sekarang tidak ada alasan lagi anggota pramuka untuk mengatakan bahwa sandi rumput itu sulit.
Cara membaca dan membuat sandi kotak teramat lah mudah. Saking mudahnya sandi kotak kerap, bersama sandi angka dan sandi AND, sudah diajarkan dan diujikan kepada anggota pramuka siaga. Wajar karena selain mudah, sandi kotak pun kerap dimuat dalam berbagai buku materi kepramukaan.
Namun sebagaimana halnya sandi-sandi lainnya dalam kepramukaan, sandi yang mudah sekalipun akan menjadi sulit jika tidak mengetahui teknik dan cara membacanya. Pun demikian dengan sandi kotak ini. Karena itu, kali ini Blog Pramukaria membahas salah satu teknik kepramukaan ini.
Sandi kotak sendiri membpunyai banyak variasi. Diantara variasi-variasi tersebut adalah Sandi Kotak I, Sandi Kotak II, Sandi Kotak III, dan sejenisnya. Yang akan kita pelajari kalia ini adalah cara membaca dan membuat Sandi Kotak I, sandi kotak yang paling mendasar, sederhana, dan mudah.
Sandi kotak I (Pertama), biasanya disajikan seperti ini.
Dalam kata kunci biasanya disertakan gambar dari "Kunci Sandi Kotak", atau disebutkan jika sandi tersebut adalah sandi kotak 1. Baru kemudian disusul dengan soal yang harus dipecahkan. Gambar "Kunci Sandi Kotak I" terdiri atas dua kelompok yaitu kelompok pertama garis vertikal dan horizontal dengan hurug "A" sampai dengan "R". Sedangkan kelompok kedua terdiri atas garis-garis diagonal yang berisikan huruf "S" hingga "Z".
Selengkapnya lihat gambar di bawah.
Masing-masing bidang, terisi dua huruf. Semisal kotak paling kiri atas terdiri atas huruf "A" dan "B". Pun kotak-kotak lainnya. Huruf A dan B tersebut memiliki lambang yang sama (lihat gambar di bawah), namun huruf kedua (B) dibedakan dengan penambahan "titik".
Sehingga dari "Kunci Sandi Kotak I" di atas jika diuraikan satu persatu, masing-masing lambang dan hurufnya adalah sebagai berikut.
Nah, dari "Kunci Sandi Kotak I" itulah kita bisa langsung memecahkan (membaca) soal sandi yang ada. Jika pun dalam soal tidak disertakan gambar "Kunci Sandi Kotak I", kita bisa membuat atau menggambar sendiri "Kunci Sandi Kotak I" sebagai pedoman dalam membaca soal sandi.
Setelah terbaca maka akan didapati bahwa sandi sebagai mana tersebut di gambar paling atas artikel ini berbunyi sebagai berikut.
Sengaja enam lambang terakhir tidak diisi agar adik-adik anggota Gerakan Pramuka yang sedang mempelajari sandi kotak ini dapat meneruskannya untuk latihan. Bagaimana? Ternyata sangat mudahkan untuk membuat dan membaca sandi kotak?
Namun sebagaimana halnya sandi-sandi lainnya dalam kepramukaan, sandi yang mudah sekalipun akan menjadi sulit jika tidak mengetahui teknik dan cara membacanya. Pun demikian dengan sandi kotak ini. Karena itu, kali ini Blog Pramukaria membahas salah satu teknik kepramukaan ini.
Sandi kotak sendiri membpunyai banyak variasi. Diantara variasi-variasi tersebut adalah Sandi Kotak I, Sandi Kotak II, Sandi Kotak III, dan sejenisnya. Yang akan kita pelajari kalia ini adalah cara membaca dan membuat Sandi Kotak I, sandi kotak yang paling mendasar, sederhana, dan mudah.
Cara Membaca Sandi Kotak I
Sandi kotak I (Pertama), biasanya disajikan seperti ini.
Contoh soal Sandi Kotak |
Dalam kata kunci biasanya disertakan gambar dari "Kunci Sandi Kotak", atau disebutkan jika sandi tersebut adalah sandi kotak 1. Baru kemudian disusul dengan soal yang harus dipecahkan. Gambar "Kunci Sandi Kotak I" terdiri atas dua kelompok yaitu kelompok pertama garis vertikal dan horizontal dengan hurug "A" sampai dengan "R". Sedangkan kelompok kedua terdiri atas garis-garis diagonal yang berisikan huruf "S" hingga "Z".
Selengkapnya lihat gambar di bawah.
Masing-masing bidang, terisi dua huruf. Semisal kotak paling kiri atas terdiri atas huruf "A" dan "B". Pun kotak-kotak lainnya. Huruf A dan B tersebut memiliki lambang yang sama (lihat gambar di bawah), namun huruf kedua (B) dibedakan dengan penambahan "titik".
Sehingga dari "Kunci Sandi Kotak I" di atas jika diuraikan satu persatu, masing-masing lambang dan hurufnya adalah sebagai berikut.
Nah, dari "Kunci Sandi Kotak I" itulah kita bisa langsung memecahkan (membaca) soal sandi yang ada. Jika pun dalam soal tidak disertakan gambar "Kunci Sandi Kotak I", kita bisa membuat atau menggambar sendiri "Kunci Sandi Kotak I" sebagai pedoman dalam membaca soal sandi.
Setelah terbaca maka akan didapati bahwa sandi sebagai mana tersebut di gambar paling atas artikel ini berbunyi sebagai berikut.
Sengaja enam lambang terakhir tidak diisi agar adik-adik anggota Gerakan Pramuka yang sedang mempelajari sandi kotak ini dapat meneruskannya untuk latihan. Bagaimana? Ternyata sangat mudahkan untuk membuat dan membaca sandi kotak?
Atau bisa di lihat di http://pramukaria@blogspot.co.id
Menaksir Lebar Dengan Perbandingan Segitiga
Menaksir lebar semisal lebar sungai, menjadi salah satu teknik kepramukaan
yang mengasyikkan. Apalagi banyak cara dan metode yang bisa digunakan
untuk menaksir lebar. Untuk menaksir lebar para pramuka bisa memilih
metode perbandingan segitiga, segitiga siku-siku (45 derajat), 1/4
lingkaran, gelombang parabola, dan metode lainnya. Dan kali ini Blog Pramuka akan menguraikan cara menaksir lebar sungai dengan metode perbandingan segitiga.
Menaksir sendiri merupakan aktifitas “menentukan sesuatu (harga,
banyaknya, jumlah, ukuran, dan sebagainya) dengan kira-kira”. Dari
pengertian itu menaksir lebar dapat diartikan sebagai mengira-ngira
lebar suatu obyek. Dalam kepramukaan banyak jenis ketrampilan menaksir
seperti menaksir tinggi, menaksir lebar, menaksir kecepatan, menaksir kedalaman, menaksir berat, dan lain-lain.
Menaksir, termasuk menaksir lebar, selain akan sangat berguna saat
dipraktekkan dalam kegiatan di alam terbuka pun termasuk salah satu
materi dalam Syarat Kecakapan Umum terutama SKU Penggalang Ramu dan SKU Penggalang Terap sebagaimana SK Kwarnas No. 198 Tahun 2011.
Melakukan Penaksiran Lebar dengan Metode Perbandingan Segitiga
Sebagaimana disampaikan di awal tulisan, banyak metode dan cara yang
bisa dilakukan untuk melakukan penaksiran lebar. Salah satu metode
menaksir lebar adalah dengan menggunakan metode perbandingan segitiga.
Cara ini dianggap lebih sistematis, akurat, serta mudah. Sehingga selain
hasil yang dihasilkan mendekati kenyataan, pelaporan kinerja akan lebih
sistematis serta memudahkan dalam penilaian dan verifikasi ulang.
Dengan metode perbandingan segitiga ini, penaksiran dapat dilakukan
menyesuaikan dengan kondisi dan luas medan karena rumus perbandingan
yang digunakan bersifat fleksibel.
Untuk melakukan penaksiran lebar dengan menggunakan metode perbandingan segitiga lihat gambar dan langkah-langkah berikut ini:
Langkah-langkah menaksir lebar sungai:
- Tentukan titik di seberang sungai yang mudah diingat semisal terdapat pohon, batu, bangunan, atau rumpun semak. Ini berguna saat nanti dilakukan pengintaian di langkah selanjutnya. Namai titik itu sebagai titik "A".
- Tentutan titik "B" yang sejajar dengan titik "A". Tandai titik "B" dengan cara salah satu teman berdiri di atasnya atau dengan obyek lain semisal tongkat yang ditancapkan.
- Tentukan titik "C" sambil mengukur jaraknya (bisa dengan langkah atau tongkat) dengan menyusuri tepi sungai. Jarak antara titik "B" dan "C" terserah. Ingat, antara titik "A, B, dan C" harus membentuk segitiga siku-siku dengan siku-siku berada di titik "B".
- Tandai titik "C" sebagaimana cara menandai titik "B".
- Tentukan titik "D" dengan cara berjalan kembali sejauh setengah dari jarak "BC" sehingga "CD = 1/2 BC". Seumpama jarak BC adalah 8 meter maka jarak CD sejauh 4 meter. Ingat, antara titik "B, C, dan D" harus merupakan garis lurus.
- Tentukan titik "E" dengan cara berjalan ke arah kiri sehingga antara titik "C", "D", dan "E" terbentuk segitiga siku-siku dengan sudut siku-siku di titik "D".
- Saat berjalan menuju titik "E" intai atau bidik titik "A" melewati titik "C" sehingga antara titik "E", "C", dan "A" terbentuk garis lurus. Jika telah terbentuk garis lurus berhentilah dan tandai itu sebagai titik "E".
- Ukur jarak antara titik "D" dan "E"
- Untuk menghitung taksiran lebar sungai tinggal mengalikan dua jarak DE. Sehingga jika jarak DE adalah 4,3 meter maka lebar sungai adalah 2 X 4,3 = 8,6 meter.
Sekarang tinggal membuat laporan penaksiran lebar sungai seperti berikut:
Perbandingan Fleksibel
Di awal pembahasan langkah-langkah penaksiran lebar sungai dengan metode
perbandingan segitiga dikatan bahwa metode ini bersifat fleksibel
sehingga dapat menyesuaikan dengan kondisi atau luas medan. Rumus metode
ini memang fleksibel tidak harus "AB = 2 x DE" namun rumus bisa juga
dirubah menjadi:
- "AB = DE"; di mana pada langkah ke-5 di atas, jarak CD tidak setengah BC tapi jarak CD sama dengan jarak CD (Jika CD = 4 meter maka BC = 4 meter). Ini bisa dipilih jika lokasi penaksiran luas atau sungai yang diukur agak semepit.
- "AB = 4 x DE"; di mana pada langkah ke-5 di atas, jarak CD tidak setengah BC tetapi jarak CD adalah seperempat CD (Jika CD = 4 meter maka BC = 2 meter). Ini bisa dipilih jika lokasi penaksiran sempit atau sungai yang diukur sangat lebar.
- Bahkan jika sungai yang hendak diukur lebih lebar lagi, mungkin bisa menggunakan rumus "AB = 6 x DE"; "AB = 8 x DE"; bahkan "AB = 10 x DE";
Namun menaksir lebar
dengan menggunakan metode perbandingan segitiga ini hanya bisa
digunakan jika kondisi medan mendatar dan bukan perbukitan yang naik
turun. Jika demikian, sila gunakan metode menaksir lebar yang lain.
Menaksir Tinggi Dengan Perbandingan Segitiga
Menaksir tinggi merupakan salah satu materi teknik kepramukaan
yang wajib diketahui. Menaksir tinggi akan sangat berguna saat
melakukan kegiatan di alam terbuka. Pun di samping itu, materi menaksir
termasuk salah satu materi yang diujikan dalam SKU Pramuka Penggalang. Dalam Syarat Kecakapan Umum Pramuka Penggalang sebagaimana SK Kwarnas No. 198 Tahun 2011,
ketrampilan menaksir tinggi menjadi salah satu syarat kecakapan yang
diujikan pada SKU Pramuka Penggalang Ramu dan Terap, yaitu:
- Dapat menjelaskan kompas, menaksir tinggi dan lebar (SKU Penggalang Ramu; kecakapan nomor ke-24)
- Dapat membuat peta perjalanan, peta lapangan, menjelaskan rumus menaksir: tinggi, lebar, kecepatan dan kedalaman (SKU Penggalang Terap; kecakapan nomor ke-24)
Oleh karena itu, materi dan tata cara menaksir tinggi wajib dikuasai oleh setiap pramuka terutama bagi pramuka penggalang.
Menaksir
sendiri dapat diartikan sebagai “menentukan sesuatu (harga, banyaknya,
jumlah, ukuran, dan sebagainya) dengan kira-kira”. Sehingga menaksir
tinggi dapat diartikan sebagai menentukan ukuran tinggi sebuah obyek
dengan kira-kira. Karena sifatnya yang “kira-kira” maka menaksir
jelaslah berbeda dengan mengukur. Dalam menaksir tinggi kita dituntut
untuk mengetahui (menentukan) sebuah ukuran tinggi sebuah obyek dengan
menggunakan alat seadanya.
Melakukan Penaksiran Tinggi Dengan Metode Perbandingan Segitiga
Dalam
menaksir tinggi terdapat berbagai cara dan metode seperti metode
menaksir tinggi dengan menggunakan bantuan bayangan, metode segitiga
siku-siku (45 derajat), dan lain sebagainya. Pada kesempatan ini kita
akan mempelajari menaksir tinggi dengan menggunakan metode perbandingan
segitiga. Metode ini memanfaatkan teori kesebangunan segitiga. Dengan
menggunakan metode menaksir ini, hasil yang didapat akan lebih akurat
serta memudahkan dalan verifikasi ulang ataupun pengecekan kembali
(termasuk penilaian) karena menggunakan rumus yang sistematis.
Namun
menaksir tinggi dengan menggunakan metode perbandingan segitiga ini
hanya bisa dilakukan jika kondisi tanah di sekitar obyek yang ditaksir
dalam kondisi datar. Jika kontur tanah miring harus menggunakan metode
yang lain karena hasilnya dipastikan tidak akan akurat.
Diumpamakan sedang menaksir tinggi sebuah pohon. Untuk mempermudah penjelasan, perhatikan gambar berikut:
Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
- Ukurlah dengan menggunakan tongkat pramuka (biasanya berukuran 160 cm) dari pangkal pohon ke sebelah samping. Panjang ukuran terserah, menyesuaikan dengan kondisi medan. Dalam kasus ini seumpama diukur sebanyak 5 tongkat yang berarti sejauh 800 cm atau 8 meter (160 x 4 = 640). Tandai sebagai titik “B”.
- Di titik “B” tersebut dirikan tongkat pramuka secara tegak lurus.
- Intailah dari seberang titik “C” ke puncak pohon yang ditaksir tingginya (titik “D”) melalui ujung atas tongkat (titik “E”) sehingga antara titik A, E, dan D membentuk garis lurus.
- Agar tercipta garis lurus rubah atau geser maju dan mundur titik pengintaian (titik A).
- Jika telah terbentuk garis lurus antara titik A, E, dan D, ukurlah jarak antara titik “B” dan “A”. Seumpama hasil pengukuran jarak AB adalah 190 cm.
Setelah semua langkah pengukuran
dan pengintaian tersebut di atas dilakukan sekarang saatnya melakukan
penghitungan dengan menggunakan rumus perbandingan segitiga sebagai
berikut: CD = BE X (AB + BC) : AB. Tulislah dalam selembar kertas dilengkapi dengan sketsa penaksiran. Lebih jelasnya seperti ini:
Diketahui | : | BE AB BC | = = = | 160 cm (tongkat pramuka) 190 cm 640 cm | |
Ditanya | : | CD | = | Tinggi Pohon? | |
Jawab | : | CD | = | BE X (AB + BC) : AB160 X (190 + 640) : 190 160 X 830 : 190 132.800 : 190 698,9474 cm dibulatkan menjadi 699 cm atau 6,9 meter |
Jadi tinggi pohon adalah 6,9 meter
Dari
hasil penaksiran tersebut kita dapatkan hasil kira-kira tinggi pohon
adalah 699 cm atau 6,9 meter (1 meter = 100 cm, berarti 699 dibagi 100 =
6,99). Yang perlu diperhatikan agar dalam melakukan penaksiran tinggi
mendapatkan hasil yang paling akurat adalah:
- Saat melakukan pengintaian, posisi mata harus sedekat mungkin dengan tanah. Untuk itu sentuhkan kepala ke tanah dan pejamkan mata yang sebelah atas sehingga pengintaian (pembidikan) menggunakan satu mata yang terdekat dengan tanah.
- Posisi tongkat (BE) saat pembidikan harus benar-benar tegak lurus dengan tanah jangan miring.
Pada
langkah-langkah di atas posisi titik BE tidak berubah. Jika pengintaian
belum menghasilkan garis “AED” yang lurus, lokasi pengintaian (titik A)
yang diubah maju atau mundur. Bagi beberapa pramuka ada yang memilih
titik A (lokasi pengintaian) sebagai titik statis statis yang tidak
berubah-rubah lokasinya sebaliknya titik “BE” (tongkat) berubah maju
mundur hingga pengintaian menghasilkan garis “AED” yang lurus. Jika
memilih langkah yang demikian pengukuran titik AB dan BC dilakukan
setelah pengintaian selesai.
Itulah
langkah-langkah dan rumus menaksir tinggi dengan menggunakan metode
perbandingan segitiga. Di samping membutuhkan ketelitian juga dibutuhkan
kerja sama antar anggota regu agar proses penaksiran berjalan lancar
dan hasilnya akurat.
Jenis-jenis Ikatan dalam Tali Temali
Jenis-jenis ikatan yang digunakan dalam tali temali dan pionering oleh pramuka
itu apa saja?. Terkadang saat melihat sebuah pionering yang sudah
berdiri megah kita menjadi bingung dengan jenis simpul dan ikatan yang
dipergunakan, seakan ribet sekali. Padahal, dalam tali temali maupun
pionering yang dipraktekkan dalam kepramukaan, pada intinya hanya
menggunakan 4 jenis ikatan. Ikatan pun menjadi salah satu teknik
kepramukaan yang mendasar dan sangat sering digunakan.
Keempat jenis ikatan tersebut adalah ikatan palang, ikatan silang,
ikatan canggah, dan ikatan kaki tiga. Dalam kesempatan kali ini kita
akan mencoba mempraktekkan membuat masing-masing dari jenis ikatan
tersebut. Ikatan dalam tali temali sendiri mempunyai arti sebagai
rangkaian tali dengan susunan tertentu yang digunakan untuk menautkan
(mengikat) dua atau lebih benda lain.
Ikatan Palang (Square Lashing)
Ikatan palang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai square lashing
merupakan sebuah ikatan yang berfungsi untuk menautkan dua tongkat atau
kayu yang posisinya saling tegak lurus. Penggunaannya seperti untuk
membuat kerangka dragbar (tandu), dll. Untuk membuat ikatan palang, berikut adalah langkah-langkahnya:
- Buatlah simpul pangkal di salah satu tongkat. Belitkan sisa utas tali yang pendek ke utas tali yang panjang.
- Belitkan tali sedemikian rupa (lihat gambar poin “b” dan “c”) pada kedua tongkat. Bagian atas, jejerkan lilitan tali kedua di sebelah dalam lilitan kedua, demikian selanjutnya).
- Setelah sekitar empat lilit (atau sesuai kebutuhan), ganti arah putaran tali dan lilitkan di antara dua tongkat (lihat gambar “c” dan “d”)
- Akhiri ikatan dengan simpul pangkal di tongkat yang berbeda dengan yang disimpul pangkal pada pertama ikatan (lihat gambar “e” dan “f”)
Video tutorial cara membuat ikatan palang:
Ikatan Silang (Cross Lashing)
Ikatan silang dalam bahasa Inggris dikenal sebagai cross lashing. Kegunaan dari ikatan ini adalah untuk menautkan dua buah tongkat atau kayu yang psosisinya bersilangan. Umumnya sudut yang terbentuk dari dua buah tongkat tersebut tidak tegak lurus atau 90 derajat. Jika tegak lurus gunakanlah ikatan palang. Untuk membuat ikatan silang ikutilah langkah-langkah berikut:
- Buatlah simpul tambat di persilangan kedua tongkat.
- Belitkan tali antara sudut samping sebanyak empat kali (atau lebih sesuai kebutuhan).
- Ganti belitkan tali antara sudut atas-bawah sebanyak empat kali (atau lebih sesuai kebutuhan).
- Akhiri ikatan silang dengan membuat simpul pangkal di salah satu kayu atau tongkat.
Ikatan Canggah
Ikatan Canggah digunakan untuk menyambung dua buah tongkat secara lurus. Penggunaan ikatan canggah seperti untuk membuat tiang bendera dengan sambungan tongkat. Terdapat beberapa versi ikatan canggah, namun yang lebih sering digunakan adalah sebagaimana langkah-langkah berikut:
- Buatlah sosok di antara dua tongkat yang disambung.
- Utas tali yang panjang dililitkan mengitari kedua tongkat. Lilit hingga bagian akhir persambungan.
- Masukkan utas tali ke dalam sosok yang dibuat pada langkah pertama tadi (gbr. 2)
- Tarik ujung tali sehingga sosok masuk ke dalam lilitan (gambar 2)
- Utas tali yang bawah simpul dengan simpul pangkal
Ikatan Kaki Tiga (Tripod Lashing)
Ikatan kaki tiga digunakan untuk menggabungkan tiga buah kayu atau tongkat dengan posisi saling lurus atau untuk membentuk kaki tiga. Untuk membuat ikatan kaki tiga ikuti langkah-langkah berikut:
- Susun tongkat secara sejajar.
- Buatlah simpul pangkal di salah satu tongkat terluar.
- Belitkan tali membentuk anyaman pada ketiga tongkat (gbr. 3 –4)
- Belitkan tali secara menyilang mengikat anyaman antara tongkat pertama dan kedua (gbr. 5-6)
- Lakukan hal serupa antara tongkat kedua dan ketiga (gbr. 7-8)
- Buatlah simpul anyam di tongkat terluar (yang berbeda tongkat dengan simpul anyam pertama) (gbr. 9-12)
Itulah cara membuat ikatan palang, ikatan silang, ikatan canggah, dan
ikatan kaki tiga. Jika gambar kurang jelas atau terlalu kecil, silakan
klik kanan kemudian klik ‘buka tautan di tab baru’ untuk memperoleh
gambar dengan ukuran yang lebih besar. Semoga teknik kepramukaan
mengenai ikatan dalam tali temali dan pionering yang biasa digunakan
pramuka ini membantu kita menguasai teknik kepramukaan.
Sunday 19 November 2017
Simpul - simpul dalam pramuka
Simpul Pangkal ataukah Ikatan Pangkal
Membuat Simpul Anyam Berganda (Double Sheet Bend)
Simpul Nelayan Kembar Inggris (Fisherman's Knot)
Cara Membuat Simpul Hidup
SKU Teknik Penjernihan dan Penyaringan Air
Teknik penjernihan air dan penyaringan air menjadi salah satu materi yang terdapat dalam Syarat Kecakapan Umum (SKU) pramuka penggalang.
Syarat yang harus dikuasai oleh pramuka untuk mencapai penggalang ramu,
penggalang rakit, maupun penggalang terap ini meliputi mampu
menjelaskan macam jenis penjernihan air, berbagai teknik penjernihan
air, dapat melakukan proses penjernihan air secara sederhana, serta
mampu mensosialisasikan macam dan cara melakukan penjernihan air.
Dalam masing-masing tingkatan SKU Pramuka Penggalang, syarat kecakapan ini tertuang dalam poin ke-22. Tentunya dengan tingkatan yang berbeda-beda. Untuk calon penggalang ramu, seorang pramuka haruslah dapat menjelaskan teknik penjernihan air (SKU ke-22), dengan pencapaian SKU:
- Dapat menyebutkan 3 macam jenis penjernihan air
- Dapat menyebutkan minimal 5 teknik penyaringan air
Dalam SKU Penggalang Rakit,
seorang pramuka calon penggalang rakit haruslah dapat melakukan proses
penjernihan air secara sederhana (SKU ke-22), dengan pencapaian
SKU: Dapat melakukan proses penjernihan air secara sederhana.
Sedangkan dalam SKU Penggalang Terap, seorang calon penggalang terap
dituntut untuk Dapat mensosialisasikan cara penjernihan air (SKU ke-22),
dengan pencapaian SKU meliputi:
- Pernah menjelaskan 3 macam jenis penjernihan air di depan pasukannya
- Pernah menjelaskan 5 dari 11 teknik penyaringan air di depan pasukannya
Mengenal Teknik Penjernihan Air
Penjernihan air adalah proses yang dilakukan untuk membuat air dapat
digunakan untuk suatu penggunaan tertentu. Semisal penggunaan air untuk
minum, proses indrustri, medis, pertanian, dan lain-lain. Masing-masing
penggunaan tersebut memiliki standar atau mutu yang berbeda-beda.
Terdapat berbagai teknik penjernihan air yang bisa dilakukan. Teknik-teknik tersebut diantaranya adalah:
- Penyaringan
Penyaringan adalah salah satu cara penjernihan air dengan menyaring air dengan menggunakan berbagai bahan mulai dari kain, kapas, pasir, kerikil, ijuk, dan atau bahan lainnya untuk mendapatkan mutu air yang lebih baik. - Perebusan
Perebusan adalah cara penjernihan air dengan cara dipanaskan hingga mendidih. Proses ini untuk membunuh bakteri, spora, ova, kista dan mensterilkan air. - Disinfeksi kimia
Disinfeksi kimia merupakan teknik penjernihan air dengan memanfaatkan disinfektan atau bahan kimia yang bersifat toksik dan memiliki kemampuan membunuh mikroorganisme. Teknik penjernihan air dengan Disinfeksi kimia dapat dilakukan pada genangan air, air dalam sumur, dll. - Bubuk pemutih
Adalah penjernihan air dengan menggunakan bubuk pemutih semisal tawas dan kapur gamping. - Tablet klorin
Adalah penjernihan air dengan menggunakan tablet klorin atau kaporit. - Filter
Adalah penjernihan air dengan menggunakan filter air khusus yang dibuat oleh pabrikan tertentu. Yang biasa terdapat dipasaran adalah filter keramik ‘lilin’ dan UV filter. - Desalinasi
Adalah penjernihan air dengan serangkaian metode dan alat khusus yang memanfaatkan pemanasan dengan sinar matahari.
Penyaringan Air
Penyaringan air adalah salah satu metode atau teknik penjernihan air yang sederhana. Seorang pramuka penggalang dapat melakukan penyaringan air dengan beberapa cara, seperti:
- Saringan air katun;
Merupakan teknik penyaringan air yang paling sederhana. Air keruh disaring dengan menggunakan kain katun yang bersih, bertujuan untuk membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh.
- Saringan kapas;
Air disaring dengan kapas yang diletakkan di dasar wadah yang diberi lubang. Bertujuan untuk membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh - Aerasi;
Aerasi merupakan proses penjernihan air dengan cara mengisikan oksigen ke dalam air. Dengan diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon dioksida serta hidrogen sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat dikurangi atau dihilangkan. Selain itu partikel mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasi dan secara cepat akan membentuk lapisan endapan yang nantinya dapat dihilangkan melalui proses sedimentasi atau filtrasi. - Saringan Pasir Lambat (SPL);
Saringan pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat dengan menggunakan lapisan pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan kerikil. - Saringan Air Sederhana;
Penyaringan air dengan teknik Saringan Air Sederhana merupakan modifikasi dari saringan pasir lambat. Pada saringan tradisional ini selain menggunakan pasir, kerikil, batu dan arang juga ditambah satu buah lapisan injuk / ijuk yang berasal dari sabut kelapa.
Itulah beberapa teknik penjernihan air dan penyaringan air
yang dapat dilakukan oleh para pramuka. Selain untuk menyelesaikan uji
SKU Pramuka Penggalang, keterampilan dalam mengolah air hingga menjadi
air yang berkualitas lebih baik ini tentu akan sangat bermanfaat di
dunia nyata. Baik ketika berkegiatan di alam terbuka ataupun ketika
harus ikut serta membangun masyarakat.
SKU : Memilah dan Mengolah Sampah
Memilah dan mengelola atau mengolah sampah merupakan salah satu keterampilan yang terdapat dalam Syarat Kecakapan Umum Pramuka.
Memilah sampah, pengelolaan sampah rumah tangga, mengolah sampah,
mempraktekkan cara pengolahan sampah secara komposting, serta melakukan
sosialisasi pengolahan sampah merupakan syarat-syarat yang termuat dalam
SKU Pramuka Penggalang baik pada SKU Penggalang Ramu, Rakit, maupun
Terap.
Di dalam SKU Penggalang Ramu nomor ke-21, tersebut materi : Dapat mengenal dan memilah sampah. Pencapaian pengisian SKU melalui : (1) Dapat memilah golongan sampah basah dan kering; (2) Dapat menyebutkan 3 langkah pengelolaan sampah di rumah tangga; (3) Dapat menyebutkan sampah organik mudah busuk; dan (4) Dapat menyebutkan sampah anorganik tidak mudah busuk.
Di dalam SKU Penggalang Rakit poin ke-21 tersebut materi : Dapat mengolah sampah serta mempraktikkan cara pengolahannya secara komposting. Dengan pencapaian pengisian SKU meliputi : (1) Dapat memilah golongan sampah basah dan kering; (2) Dapat menyebutkan 3 langkah pengelolaan sampah di rumah tangga; dan (3) Dapat melakukan pengolahan secara komposting.
Sedangkan dalam SKU Penggalang Terap nomor ke-21 disebutkan syarat : Ikut mensosialisasikan cara pengolahan sampah. Dengan pencapaian pengisian SKU melalui : (1) Dapat memilah golongan sampah basah dan kering; (2) Dapat menyebutkan 3 langkah pengelolaan sampah di rumah tangga; (3) Dapat menyebutkan sampah organik mudah dan tidak mudah busuk; dan (4) Pernah menceriterakan cara pengolahan sampah didepan pasukannya.
Mengenal dan mampu mempraktekkan cara memilah sampah, mengelola sampah, dan membuat kompos pun menjadi salah satu pengalaman kode kehormatan pramuka, dasadarma yang ke dua; Cinta Alam dan Kasih Sayang Sesama Manusia. Maka dari itu sudah sepatutnya seorang anggota Gerakan Pramuka mengenal dan dapat memilah dan mengolah sampah termasuk membuat kompos.
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Dalam kehidupan manusia, sampah menjadi barang yang sangat sering dijumpai. Jika sampah tidak ditangani dengan benar, dapat memberikan dampak yang negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan hidup.
Berdasarkan sifatnya, sampah dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yakni sampah organik (dapat terurai) dan anorganik (sulit terurai). Keduanya masih bisa dikelompokkan lagi menjadi :
Pengelolaan sampah di rumah tangga melalui 3 langkah, yaitu pengumpulan, pemilahan, dan tindak lanjut. Masing-masing adalah :
Di dalam SKU Penggalang Ramu nomor ke-21, tersebut materi : Dapat mengenal dan memilah sampah. Pencapaian pengisian SKU melalui : (1) Dapat memilah golongan sampah basah dan kering; (2) Dapat menyebutkan 3 langkah pengelolaan sampah di rumah tangga; (3) Dapat menyebutkan sampah organik mudah busuk; dan (4) Dapat menyebutkan sampah anorganik tidak mudah busuk.
Di dalam SKU Penggalang Rakit poin ke-21 tersebut materi : Dapat mengolah sampah serta mempraktikkan cara pengolahannya secara komposting. Dengan pencapaian pengisian SKU meliputi : (1) Dapat memilah golongan sampah basah dan kering; (2) Dapat menyebutkan 3 langkah pengelolaan sampah di rumah tangga; dan (3) Dapat melakukan pengolahan secara komposting.
Sedangkan dalam SKU Penggalang Terap nomor ke-21 disebutkan syarat : Ikut mensosialisasikan cara pengolahan sampah. Dengan pencapaian pengisian SKU melalui : (1) Dapat memilah golongan sampah basah dan kering; (2) Dapat menyebutkan 3 langkah pengelolaan sampah di rumah tangga; (3) Dapat menyebutkan sampah organik mudah dan tidak mudah busuk; dan (4) Pernah menceriterakan cara pengolahan sampah didepan pasukannya.
Mengenal dan mampu mempraktekkan cara memilah sampah, mengelola sampah, dan membuat kompos pun menjadi salah satu pengalaman kode kehormatan pramuka, dasadarma yang ke dua; Cinta Alam dan Kasih Sayang Sesama Manusia. Maka dari itu sudah sepatutnya seorang anggota Gerakan Pramuka mengenal dan dapat memilah dan mengolah sampah termasuk membuat kompos.
Memilah dan Mengolah Sampah
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Dalam kehidupan manusia, sampah menjadi barang yang sangat sering dijumpai. Jika sampah tidak ditangani dengan benar, dapat memberikan dampak yang negatif terhadap kesehatan manusia dan lingkungan hidup.
Berdasarkan sifatnya, sampah dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yakni sampah organik (dapat terurai) dan anorganik (sulit terurai). Keduanya masih bisa dikelompokkan lagi menjadi :
- Sampah Organik yang Bisa Didaur Ulang; contohnya adalah kertas, kardus, koran, majalah, dll
- Sampah Organik yang Tak Bisa Didaur Ulang;contohnya adalah sisa makanan, daun, sisa sayuran, dll.
- Sampah Non-organik yang Bisa Didaur Ulang: contohnya adalah logam (besi, alumunium, tembaga), botol, bekas botol minuman, kaleng, plastik, kaca, dll.
- Sampah Non-organik yang Tak Bisa Didaur Ulang;: contohnya adalah plastik yang tidak bisa diaur ulang, baterai bekas, dll.
Pengelolaan sampah di rumah tangga melalui 3 langkah, yaitu pengumpulan, pemilahan, dan tindak lanjut. Masing-masing adalah :
- Pengumpulan. Yaitu mengumpulkan barang-barang yang tidak terpakai dalam tempat tertentu.
- Pemilahan. Yaitu memisahkan (memilah) antara sampah organik yang dapat didaur ulang, sampah organik yang tidak dapat didaur ulang, sampah anorganik yang bisa disaur ulang, dan sampah anorganik yang tidak bisa didaur ulang.
- Tindak lanjut. yakni pemanfaatan sampah sesuai dengan jenisnya, yaitu:
- Dijadikan kompos untuk sampah organik yang tidak bisa di daur ulang.
- Dijual atau didaur ulang sendiri untuk sampah organik dan anorganik yang bisa didaur ulang.
Itulah sedikit pengetahuan tentang cara mengenal jenis, memilah, dan mengelola sampah
rumah tangga. Pengetahuan dan keterampilan ini tentunya patut untuk
dipraktekkan setiap hari olah anggota Gerakan Pramuka bukan hanya untuk
memenuhi syarat kecakapan umum (SKU) namun sebagai bentuk pengamalan
Dasadarma Pramuka.
SKU penggunaan lambang negara Indonesia Garuda Pancasila
SKU penggunaan lambang negara Indonesia Garuda Pancasila, menjadi salah satu syarat dalam kecakapan umum pramuka penggalang baik pada SKU Penggalang Ramu maupun SKU Penggalang Rakit.
Di mana seorang calon penggalang ramu dituntut untuk dapat menjelaskan
tentang lambang negara Republik Indonesia terkait penggunaan dan
penempatan lambang negara serta mengetahui penempatan simbol yang
menjadi lambang 5 dasar dalam pancasila.
Lambang Negara Republik Indonesia adalah Garuda Pancasila. Burung garuda
tersebut kepalanya menoleh lurus ke kanan dengan perisai berbentuk
jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan pada kakinya
mencengkeram pita bertuliskan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
Lambang Negara dalam SKU Penggalang
Dalam SKU Pramuka Penggalang baik penggalang ramu, penggalang rakit, maupun penggalang terap, sama-sama memuat syarat terkait dengan Lambang Negara Republik Indonesia. Kesemua syarat tersebut tercantum dalam point ke-17 pada masing-masing SKU. Bunyinya adalah sebagai berikut:- Pada SKU Penggalang Ramu
Syarat Kecakapan: Dapat menjelaskan tentang lambang Negara RI
Pencapaian Pengisian SKU: - Dapat menyebutkan di mana saja penggunaan lambang Indonesia
- Tahu lambang-lambang 5 (lima) dasar Pancasila
- Tahu penempatan lambang-lambang tersebut pada perisai Burung Garuda
- Pada SKU Penggalang Rakit
Syarat Kecakapan: Dapat menjelaskan lambang Negara dan perlakuannya. (Memahami UU No. 24 Tahun 2009).
Pencapaian Pengisian SKU: Pernah menjelaskan tentang lambang Negara RI, kepada teman di pasukannya dan teman sebaya lainnya. - Pada SKU Penggalang Terap
Syarat Kecakapan: Dapat menjelaskan Lambang Negara Republik Indonesia di depan pasukan atau teman sebayanya.
Pencapaian Pengisian SKU: Pernah menjelaskan Lambang Negara RI kepada pasukannya/teman sebayanya
Sejarah Lambang Negara
Lambang Negara Indonesia, Garuda Pancasila |
Sejarah penciptaan lambang negara Republik Indonesia dimulai pada tahun tanggal 10 Januari 1950 dengan Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara di bawah koordinator Menteri Negara Zonder Porto Folio Sultan Hamid II. Panitia Teknis ini diketuai oleh Muh. Yamin dengan beranggotakan Ki Hajar Dewantara, M A Pellaupessy, Moh Natsir dan RM Ng Poerbatjaraka. Panitia ini bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintah.
Panitia Lencana Negara kemudian memilih dua rancangan lambang negara
masing-masing ciptaan Sultan Hamid II (Sultan Pontianak sekaligus
Menteri Negara Zonder Porto Folio) dan Muh Yamin. Dan pada tahap
selanjutnya rancangan lambang negara yang diterima oleh pemerintah
adalah lambang ciptaan Sultan hamid II. Lambang ini mengalami beberapa
kali penyempurnaan hingga ditetapkan pemakainannya sebagai lambang
negara pada sidang kabinet RIS tanggal 11 Februari 1950. Disusul
Presiden Soekarno kemudian memperkenalkan lambang negara untuk pertama
kalinya kepada khalayak umum di Hotel Des Indes Jakarta pada 15
Februari 1950.
Sejarah dan arti lambang negara Republik Indonesia secara lebih lengkap akan diuraikan dalam artikel tersendiri.
Penggunaan Lambang Negara
Penggunaan lambang negara diatur dalam UUD 1945 pasal 36A dan UU No 24
Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu
Kebangsaan. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 109 dan TLN 5035. Sebelumnya lambang negara
diatur dalam Konstitusi RIS, UUD Sementara 1950, dan Peraturan Pemerintah No. 43/1958.
Untuk UU No. 24 Tahun 2009 selengkapnya dapat dibaca dan didownload di halaman Undang-undang.
Dalam Bab IV Bagian Kedua Pasal 51-54 Undang-undang Nomor 24 tahun 2009 dijelaskan tentang penggunaan Lambang Negara Republik Indonesia berupa Garuda Pancasila. Dalam pasal-pasal dijelaskan menjelaskan tentang tempat atau barang yang wajib dipasangi Lambang Negara, tempat atau barang yang boleh dipasangi Lambang Negara berikut penjelasannya. Adapun penggunaan lambang negara adalah sebagai berikut:
Untuk UU No. 24 Tahun 2009 selengkapnya dapat dibaca dan didownload di halaman Undang-undang.
Dalam Bab IV Bagian Kedua Pasal 51-54 Undang-undang Nomor 24 tahun 2009 dijelaskan tentang penggunaan Lambang Negara Republik Indonesia berupa Garuda Pancasila. Dalam pasal-pasal dijelaskan menjelaskan tentang tempat atau barang yang wajib dipasangi Lambang Negara, tempat atau barang yang boleh dipasangi Lambang Negara berikut penjelasannya. Adapun penggunaan lambang negara adalah sebagai berikut:
- Lambang Negara wajib digunakan di:
- dalam gedung, kantor, atau ruang kelas satuan pendidikan;
Yang meliputi kantor atau gedung presiden dan wakil presiden, lembaga negara, instansi pemerintah dan kantor lainnya. - luar gedung atau kantor;
Yang meliputi istana presiden dan wakil presiden, rumah jabatan presiden dan wakil presiden, gedung atau kantor dan rumah jabatan kepala perwakilan Republik Indonesia di luar negeri, serta di rumah jabatan gubernur, bupati, walikota, dan camat. - lembaran negara, tambahan lembaran negara, berita negara, dan tambahan berita negara;
- paspor, ijazah, dan dokumen resmi yang diterbitkan pemerintah;
- uang logam dan uang kertas;
- materai
- Lambang Negara dapat digunakan:
- sebagai cap atau kop surat jabatan;
Yaitu sebagai cap atau kop surat jabatan Presiden dan Wakil Presiden, Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah Agung dan badan peradilan, Badan Pemeriksa Keuangan, menteri dan pejabat setingkat menteri, kepala perwakilan Republik Indonesia di luar negeri (duta besar luar biasa dan berkuasa penuh, konsul jenderal, konsul, dan kuasa usaha tetap, konsul jenderal kehormatan, dan konsul kehormatan), gubernur/bupati/walikota, notaris, dan pejabat negara lainnya yang ditentukan undang-undang. - sebagai cap dinas untuk kantor;
Yaitu sebagai cap dinas untuk kantor Presiden dan Wakil Presiden, Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Mahkamah Agung dan badan peradilan, Badan Pemeriksa Keuangan, menteri dan pejabat setingkat menteri, kepala perwakilan Republik Indonesia di luar negeri (duta besar luar biasa dan berkuasa penuh, konsul jenderal, konsul, dan kuasa usaha tetap, konsul jenderal kehormatan, dan konsul kehormatan), gubernur/bupati/walikota, notaris, dan pejabat negara lainnya yang ditentukan undang-undang. - pada kertas bermaterai;
- pada surat dan lencana gelar pahlawan, tanda jasa, dan tanda kehormatan;
- sebagai lencana atau atribut pejabat negara, pejabat pemerintah atau warga negara Indonesia yang sedang mengemban tugas negara di luar negeri;
- dalam penyelenggaraan peristiwa resmi;
- dalam buku dan majalah yang diterbitkan oleh Pemerintah;
- dalam buku kumpulan undang-undang; dan/atau
- di rumah warga negara Indonesia.
- Larangan penggunaan Lambang Negara:
- Mencoret, menulisi, menggambari, atau membuat rusak lambang negara dengan maksud menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan lambang negara;
- Menggunakan lambang negara yang rusak dan tidak sesuai dengan bentuk, warna, dan perbandingan ukuran;
- Membuat lambang untuk perseorangan, partai politik, perkumpulan, organisasi dan/atau perusahaan yang sama atau menyerupai lambang negara; dan
- Menggunakan lambang negara untuk keperluan selain yang diatur dalam undang-undang.
Itulah beberapa ketentuan terkait penggunaan Lambang Negara Garuda
Pancasila sebagaimana telah diatur dalam Bab IV Undang-undang Nomor 24
tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu
Kebangsaan. Harapannya, artikel tentang Lambang Negara ini dapat
membantu para pramuka penggalang dalam menyelesaikan syarat-syarat dalam
kecakapan umum.
Subscribe to:
Posts (Atom)